Loading...
INDONESIA
Penulis: Prasasta Widiadi 08:29 WIB | Sabtu, 29 Oktober 2016

Pemuda Harus Jadi Tulang Punggung Kemajuan Bangsa

Ilustrasi: Para pelajar saat berfoto bersama mendokumentasikan ruang koleksi Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Ístanto)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan sekaligus menjadi tulang punggung kemajuan, kesejahteraan dan kebesaran bangsa Indonesia di mata dunia.

"Hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi yang ada para pemuda harus terus berjuang membesarkan Indonesia dan memajukan kesejahteraan seluruh rakyat," kata Menpora dalam sambutan yang dibacakan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Kupang Johanna Lisapaly saat peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 Tahun 2016 tingkat Kota Kupang, hari Jumat (28/10).

Dia mengatakan, dalam momentum ini, para pemuda Indonesia kembali diingatkan kata-kata Bung Karno yang terkenal, yaitu "beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."

Menurut Menpora, dengan semangat dan ucapan Proklamator RI itu diharapkan para pemuda akan memiliki semangat untuk terus berkiprah ke arah yang lebih baik di tengah perkembangan zaman dan teknologi dewasa ini.

Menurut Menpora, dalam waktu dekat mulai 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka, disebut bonus demografi. Jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.

Menurut Menpora, bonus demografi menjadi peluang yang sangat strategis bagi sebuah negara, untuk dapat melakukan percepatan pembangunan ekonomi, dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.

Menurut Menpora, rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa di setiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, selebihnya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia. Rasio usia produktif di atas 64 persen sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju.

Namun, menurut Menpora, jika dikaitkan dengan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju di kancah dunia.  

Tokoh-tokoh pemuda tersebut, kata día, merupakan contoh untuk mengingat kembali pesan Bung Karno bahwa dengan pemuda yang hebat, kita benar-benar bisa menaklukkan dunia.  Día mengatakan jumlah penduduk yang besar tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik.

"Mari kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi negara maju sejajar dengan negara besar lain," kata día.  

Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan piagam tanda penghargaan, Lencana Darmabakti Pramuka dari Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang Jerhans A Ledoh, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang dr I Wayan Ari Wijana S Putra serta Kepala Bappeda Kota Kupang Elvianus Wairata. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home