Penambang Tiongkok Rebut Mata Pencaharian Warga Kamerun
BETARE OYA, SATUHARAPAN.COM - Penambang lokal di Kamerun timur mengatakan, perusahaan Tiongkok telah merebut mata pencaharian mereka dan tidak memenuhi janji untuk mengembangkan daerah itu.
Ketegangan memuncak di Kamerun timur antara warga dan para pekerja perusahaan tambang Tiongkok yang mulai berusaha di sana enam tahun lalu.
Penambang setempat mulai menggali emas di sekitar Betare Oya pada tahun 2007. Tiga tahun kemudian, orang-orang Tiongkok tiba.
Penambang Emmanuel Manga mengatakan, dia tidak bisa bersaing dan terpaksa menjadi sopir truk. Dia mengatakan, ia hanya mendapat hampir 60 dolar Amerika per bulan, seperempat dari apa yang diperolehnya sebagai penambang.
Sekitar 300 penambang Tiongkok sekarang bekerja di daerah itu, jauh lebih banyak dari 100 penambang yang diizinkan oleh pemerintah Kamerun.
Para penambang Tiongkok menggunakan traktor dan peralatan untuk membersihkan dan menyaring tanah, yang memungkinkan mereka menemukan emas lebih cepat daripada penduduk setempat yang menggunakan alat tradisional.
Penduduk setempat yang marah menyayat ban-ban mobil, merusak peralatan bahkan memukul beberapa penambang Tiongkok. Penguasa tradisional wilayah, Adamou Assamou mengatakan, penduduk setempat belum melihat tanda-tanda perkembangan yang di janjikan oleh penambang Tiongkok itu.
Tapi penambang emas Tiongkok, Chris Ho mengatakan, perusahaannya yang beroperasi dengan izin sementara, telah membuat jalan, menyediakan generator listrik dan air minum yang bersih.
Pengamat ekonomi, Emmanuel Mihamle mengatakan, Kamerun mestinya bisa mengambil tindakan meskipun telah menjalin hubungan lama dengan Tiongkok.
Sejak Kamerun merdeka pada tahun 1960, Tiongkok telah membangun jalan, rumah sakit, sekolah dan bendungan hidroelektrik dan sebagai imbalannya, ia mengatakan, Kamerun telah memungkinkan perusahaan Tiongkok untuk menggali dan mengekspor sumber daya alam seperti emas, karet, intan dan kayu tetapi ia menambahkan, semua kegiatan ini harus saling menguntungkan. (voa)
Editor : Eben E. Siadari
BKSDA Titipkan 80 Buaya di Penangkaran Cianjur
CIANJUR, SATUHARAPAN.COM - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah I Bogor, mengakui 80 ek...