Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:18 WIB | Rabu, 22 Juli 2015

Pencitraan Digital Ungkap Tulisan Alkitab Tertua

Seorang teknisi di Israel Antiquities Authority menunjukkan gulungan (kiri), yang ditemukan tahun 1970 tapi baru dianalisis, di Museum Israel di Yerusalem (20/7). (Foto: voaindonesia.com/reuters)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM- Arkeolog di Israel,  mengatakan baru-baru ini mereka dapat membaca tulisan di Alkitab yang tertulis di sebuah perkamen hangus yang berumur 1.500 tahun dengan bantuan pencitraan digital. Mereka mengatakan bahwa teks terebut adalah teks tertua yang ditemukan sejak Gulungan Kitab Laut Mati.

Peneliti AS dan Israel, menghasilkan temuan ini menggunakan teknologi medis dan digital yang canggih untuk meneliti obyek tersebut. Ketika teks tersebut pertama kalinya digali 45 tahun yang lalu, forensik yang masih standar tidak dapat menguraikan isi dari gulungan tersebut.

“Ini merupakan penemuan yang sangat penting,” kata Pnina Shor, kurator di Israel Antiquities Authority di sebuah konferesi pers yang menampilkan obyek silinder sepanjang lima centimeter tersebut.

“Setelah Gulungan Laut Mati, ini telah menjadi penemuan Alkitab kuno yang paling signifikan," kata Shor, mengacu pada ratusan teks-teks kuno yang ditemukan pada akhir 1940an di dekat tepi laut yang terletak di pendalaman.

Para ilmuwan memperkirakan, Gulungan Laut Mati, yang secara luas dianggap fragmen tertulis alkitab tertua yang pernah ditemukan, berasal dari antara abad ketiga SM dan 70 Masehi.

Gulungan yang dipresentasikan itu ditemukan pada tahun 1970 di Ein Gedi, sekitar 40 km selatan dari gua-gua Qumram, di mana Gulungan Laut Mati ditemukan.

Tulisan-tulisan, yang diyakini sebagai tulisan bahasa Yahudi kuno dari Alkitab, dipajang di sebuah layar komputer di Museum Israel di Yerusalem, (20/7).
 

Arkeolog Sefi Porat (75), salah seorang yang melakukan penggalian mengatakan, gulungan tersebut berasal dari sekitar tahun 600, dan muncul di reruntuhan rumah ibadah kuno, yang ia temukan secara kebetulan ketika menjelajahi ubin keramik di lokasi pantai.

“Ketika gulungan tersebut ditemukan, teknologi forensik yang digunakan untuk menganalisis temuan kuno itu tidak dapat membaca apapun yang tertulis di kitab yang hagus, “ katanya. Namun beberapa tahun yang lalu ia meminta bantuan lebih dari ahli dari Israel menangani Gulungan Laut Mati.

“Merkel Techonologies, perusahaan Israel yang mengkhususkan diri pada peralatan medis berteknologi tinggi, membantu mengartikan gulungan ini dengan menggunakan pemindaian CT mikro, “ kata Shor. Temuan ini kemudian dikirim ke Brent Seales, oleh seorang ahli komputer di University of Kentucky di Lexington, dia mengatakan telah menggunakan  software digital imaging untuk   membukanya  gulungan kitab itu, dan memvisualisasikan teks. Para ahli mengatakan, gulungan  pertama dari delapan buku Alkitab Perjanjian Lama, adalah  kitab Imamat.

Shor mengatakan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami gulungan tersebut secara keseluruhan, dan pelajaran-pelajaran yang mungkin berguna bagi ahli Alkitab. Namun, ia mengatakan, temuan sejauh ini ternyata jauh lebih signifikan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

"Penemuan ini berar-benar mengejutkan kami. Tadinya kami yakin kemungkinan ada hasilnya sangat kecil,” kata  Shor.  (voaindonesia.com/dbvnews.com)

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home