Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 14:25 WIB | Jumat, 13 Mei 2016

Pengusaha Usulkan Pemerintah Impor Bawang Merah Vietnam

Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Nurlaila Nur Muhammad (paling kiri) Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno (tengah), Wakil Ketua Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI), Amrizal Indroes (paling kanan) dalam acara "Dialog Pengembangan Komoditas dan Wacana Tata Niaga Kelapa” di Menara Kadin, Jakarta, hari Kamis (21/4). (Foto: Dok. satuharapan.com/Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perdagangan dan Bulog, Benny Soetrisno, menilai harga bawang merah yang masih cukup tinggi di pasaran disebabkan supply (persediaan) dalam negeri mengalami kekurangan.

Dia mengusulkan supaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membuat kebijakan mengimpor bawang merah dari Vietnam.

“Mengenai harga bawang merah kalau tinggi di pasaran karena supply dalam negeri kurang, maka Kemendag dan Kementan harus membuat kebijakan memasukan (impor) bawang merah dari Vietnam,” kata Benny kepada satuharapan.com, hari ini (13/5).

"Sampai adanya supply dari dalam negeri. Kalau tidak ada supply pasti akan mengakibatkan kenaikan inflasi," dia menambahkan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mempersoalkan distribusi bawang merah yang menjadi penyebab harga bawang merah masih tinggi di sejumlah daerah di Indonesia.

Kepala BPS, Suryamin, menilai pasokan dari sentra produksi bawang merah belum tentu dapat sampai ke pasar induk dan pasar-pasar di daerah. Hal itu menurut dia yang menjadi salah satu masalah harga bawang merah masih tinggi.

“Tinggal sekarang pasokan ke pasar, kalau ada di sentranya belum tentu bisa sampai ke pasar induknya. Kalau ada nanti tinggal di(distribusikan). Karena ini kan terjadi di situ, terjadi di level konsumen akhir di pasar, di pasar akhir,” kata Kepala BPS, Suryamin, di kantor BPS, Jakarta, hari Senin (2/5).

“Kalau ada bisa jadi karena nah distribusi ini. Distribusi. Sekarang ada dari panen tapi tertahan distribusinya. Nanti diperbaiki, nanti bisa mempengaruhi,” dia menambahkan.

Suryamin menilai meskipun Kabupaten Brebes merupakan salah satu sentra produksi bawang merah nasional namun secara distribusi belum dapat memenuhi konsumsi bawang merah di seluruh tanah air.

“Brebes, tapi kan konsumsi kita seluruh tanah air gitu. Brebes produsennya sekarang sedang ditata oleh pemerintah bagaimana distribusinya. Kan hitung inflasi di 82 kota seluruh tanah air, bagaimana Brebes bisa (memenuhi). Itu yang ditata untuk mengendalikan harga, kalau inflasi pada periode berikutnya,” katanya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home