Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 15:39 WIB | Jumat, 21 Oktober 2016

Peningkatan Pendidikan Gadis Kurangi Kemiskinan

Ilustrasi: anak gadis di Afrika belajar. (Foto: answersafrica.com)

LONDON,SATUHARAPAN.COM -  Badan Dana Penduduk PBB (United Nations Population Fund/UNFPA) mengatakan negara berkembang dapat memperoleh dana tambahan 21 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 273,3 triliun), jika mereka memperbaiki kesehatan dan pendidikan seks para gadis.

“Jumlah gadis di negara berkembang yang dapat menyelesaikan pendidikan mereka, lebih sedikit dibandingkan laki-laki, karena mereka dipaksa menikah dan menjadi buruh anak,” kata sebuah penelitian yang diluncurkan di London.

“Selama 15 tahun ke depan saja, negara berkembang bersama-sama mendapatkan atau kehilangan sedikitnya 21 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 273,3 triliun), tergantung pada tingkat investasi yang mereka alokasikan untuk kesejahteraan, pendidikan dan kemandirian anak-anak yang berusia 10 tahun,” katanya.

Ketika kebijakan dan lembaga yang tepat dibuat untuk membentuk keterampilan para pemuda, negara berkembang dapat membukukan pertumbuhan ekonomi secara dramatis yang mengarah pada kesempatan untuk mencapai kemajuan ekonomi dan pengurangan kemiskinan.

Jumlah gadis yang terdaftar di pendidikan menengah di negara-negara Arab dan sebagian besar negara di Afrika yang mencakup 70 persen anak berusia 10 tahun di dunia, saat ini tercatat lebih sedikit.

Sebanyak 16 juta gadis yang berusia antara enam sampai 11 tahun tidak mengenyam pendidikan, jumlahnya dua kali lipat lebih banyak dibandingkan anak laki-laki.

Untuk gadis berusia 10 tahun, potensi pendapatan seumur hidup mereka dipertaruhkan,” kata laporan itu.

Banyak gadis tidak berhasil menyelesaikan pendidikan mereka setelah menikah di usia muda, dan UNFPA mendesak banyak negara untuk memberlakukan batas minimal usia pernikahan 18 tahun.(Ant/AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home