Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 09:29 WIB | Kamis, 22 Maret 2018

Penyebab Banjir Bandang di Cicaheum Bandung

Ilusrtrasi. Banjir bandang melanda kawasan Cicaheum pada Selasa (20/3) Banjir yang membawa lumpur menyebabkan ruas jalan di Cicaheum atau tepatnya 100 meter dari Terminal Cicaheum lumpuh total. (Foto: wartaekonomi.co.id)

BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, merilis banjir bandang yang terjadi di Cicaheum, Kota Bandung pada Selasa (20/3), dipicu hujan dengan intensitas sangat deras di Kawasan Bandung Utara (KBU). Dari hasil pengamatan pos hujan observasi Lembang, curah hujan yang terjadi di KBU mencapai 45 milimeter. Tingginya curah hujan didasarkan atas terbentuknya awan Cumulonimbus di sekitar KBU.

"Faktor regional, adanya pertemuan angin (konvergensi), serta adanya belokan angin (shearline) di sekitar wilayah KBU, berpotensi terhadap pembentukan awan-awan konvektif potensial hujan," kata Kepala BMKG Klas 1 A Bandung, Toni Agus Wijaya, dalam siaran tertulisnya, Rabu (21/3), yang dilansir Antaranews.com.

Berdasarkan data klimatologi, pada bulan Maret merupakan bulan dengan curah hujan paling tinggi untuk wilayah Bandung. Saat ini, kata dia, masih merupakan periode musim hujan yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan Mei. Dari data pos hujan yang tersedia diwakili oleh pos hujan Lembang (bagian kawasan KBU), curah hujan yang tercatat dalam kategori sedang bahkan hingga lebat.

Selain itu, penyebab banjir bandang yang melanda Cicaheum Kota Bandung, menurut Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Ferdi Linggaswara, terjadi juga akibat alih fungsi lahan di kawasan Bandung utara (KBU). "Eksploitasi KBU sudah kritis," kata Ferdi di Bandung, Selasa, (20/3), yang dikutip dari nasional.tempo.com.

Sebenarnya, Dinas telah memperkirakan banjir bandang akan melanda kawasan Kota Bandung, yang merupakan jalur aliran air di utara. Masifnya pembangunan hotel-hotel dan permukiman di KBU membuat serapan air berkurang. Air yang seharusnya terserap malah meluncur deras ke kawasan hilir atau menuju Kota Bandung.

"Pembangunan di wilayah itu sudah sangat tidak terkendali," kata Ferdi. Agar banjir bandang tidak terulang, penanganan oleh empat pemerintah daerah di sekitar KBU, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi, harus mulai dilakukan secara terintegrasi.

Penanganan tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. “Harus melibatkan semua pemerintah daerah di Bandung Raya.”

Banjir bandang melanda kawasan Cicaheum pada Selasa (20/3) kemarin sekitar pukul 16.30. Banjir yang membawa lumpur menyebabkan ruas jalan di Cicaheum atau tepatnya 100 meter dari Terminal Cicaheum lumpuh total. Sebanyak 17 mobil hanyut dan delapan sepeda motor rusak.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home