Penyelidikan Koalisi Arab: Senjata dari Iran
RIYADH, SATUHARAPAN.COM – Koalisi Arab mengatakan bahwa penyelidikan menunjukkan bahwa senjata yang digunakan dalam serangan terhadap dua fasilitas minyak Arab Saudi, Aramco, berasal dari Iran.
Juru bicara koalisi itu, Turki Al-Maliki, mengatakan pada hari Senin (16/9) bahwa koalisi memiliki kemampuan untuk melawan serangan, dan mempertahankan fasilitas minyak vital.
"Penyelidikan terus berlanjut dan semua indikasi menunjukkan bahwa senjata yang digunakan dalam kedua serangan berasal dari Iran," kata Al-Maliki kepada wartawan di Riyadh, sebagaimana diberitakan situs Al Arabiya. Dia menambahkan bahwa mereka sekarang menyelidiki "dari senjata itu ditembakkan."
Al-Maliki mengatakan bahwa hasil investigasi akan diumumkan kepada media ketika selesai.
Serangan pada hari Sabtu (14/9) itu menghantam fasilitas minyak Saudi Aramco di Abqaiq dan Hijrat Khurais di Arab Saudi.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan bahwa AS tahu siapa yang berada di balik serangan itu dan yang "mengunci dan memmuat." AS masih menunggu verifikasi dan penilaian tanggung jawabnya dari Arab Saudi sebelum memutuskan apa tindakan selanjutnya.
Lingkup dan ketepatan serangan pesawat tak berawak (drone) terhadap fasilitas minyak Arab Saudi menunjukkan mereka diluncurkan dari arah barat laut ketimbang dari Yaman di selatan, tempat di mana pemberontak Houthi yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab, kata pejabat senior pemerintah AS pada hari Minggu (15/9).
Para pejabat AS menunjuk citra satelit yang memperlihatkan 19 titik dampak pada fasilitas produksi minyak tersebut. Serangan pada hari Sabtu itu berisiko menciptakan gangguan pada pasokan minyak dunia.
Editor : Sabar Subekti
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...