Loading...
EKONOMI
Penulis: Reporter Satuharapan 13:36 WIB | Selasa, 09 Agustus 2016

Penyesuaian Anggaran Tidak Ganggu Program Pembangunan

Ilustrasi. Sejumlah pekerja sedang membangun Pos Lintas Batas (PLB) Indonesia-Timor Leste di perbatasan Wini, Kabupaten Timur Tengah Utara, NTT, hari Sabtu (6/8). Pembangunan PLB WIni tersebut ditargetkan selesai pada 2017. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan penyesuaian anggaran keuangan sebesar Rp 133,8 triliun oleh pemerintah tidak akan mengganggu program pembangunan.
    
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, hari Selasa (9/8), Arif mengemukakan alasan tersebut dikarenakan jumlah penyesuaian anggaran bukan diambil dari pos anggaran yang produktif.
    
"Anggaran yang bersentuhan langsung dengan kerja produktif tidak mengalami perubahan, artinya tujuan pembangunan tetap seperti semula. Penyesuaian anggaran hanya menyangkut anggaran dinas atau yang tidak produktif," ujar Arif.
    
Arif mengungkapkan penyesuaian anggaran sebesar Rp 133,8 triliun hanya mengurangi anggaran sekitar 5-7 persen jika dibandingkan dengan realisasi belanja negara sebelumnya yang berjumlah Rp 2.000 triliun. "Berarti masih 93-95 persen anggaran negara dapat digunakan untuk sektor produktif," kata dia.
    
Arif menuturkan penyesuaian anggaran yang dilakukan pemerintah merupakan risiko yang harus dipilih sebagai antisipasi penerimaan negara tidak mencapai target.
    
Dia menjelaskan penyesuaian anggaran yang telah dua kali dilakukan pemerintah sudah sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara yang menjelaskan bahwa pemerintah diberikan kewenangan sepenuhnya untuk melakukan tindakan penyelamatan keuangan negara dari defisit melebihi batas maksimum yang ditetapkan di UU yaitu maksimal tiga persen.
    
Kendati terjadi pemangkasan anggaran di sejumlah pos pemerintahan, Arif mengimbau kepada para aparatur negara agar tetap bekerja maksimal. Menurutnya, penyesuaian anggaran ini bukan untuk melemahkan kinerja aparatur sebab sektor produktif tak mengalami pengurangan.
    
"Penyesuaian anggaran ini tetap harus menjadikan kinerja kementerian dan lembaga pemerintahan lain serius. Penyesuaian anggaran bukan untukmelemahkan kerja aparatur negara," tutur Arif. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home