Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 22:33 WIB | Rabu, 26 Oktober 2016

Perempuan Turki Ditendang, karena Alasan Kepantasan Pakaian

Aysegul Terzi, perempuan yang ditendang oleh Abdullah Cakiroglu (berjalan dalam kawalan polisi). (Foto: dari Hurriyet)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria Turki ditangkap karena menendang seorang perempuan muda pada bagian wajah dalam sebuah bus umum. Alasannya, perempuan itu mengenakan celana pendek yang tidak pantas.

Pria itu, Abdullah Cakiroglu, dilepaskan setelah sidang pertama di pengadilan Istanbul pada hari Rabu (26/10), seperti dilaporkan media Turki, Hurriyet.

Abdullah Cakiroglu, dan perempuan yang menggugatnya, Aysegul Terzi, hadir pada sidang itu, dan polisi menjaga ketat persidangan itu.

Cakiroglu, yang telah dilepaskan, namun dibebaskan, mengaku dalam persidangan itu bahwa dia terprovokasi oleh pakaian korban dan cara dia duduk.

Dia juga mengatakan dia menderita epilepsi dan mengalami kekambuhan sebelum kejadian. Dia juga sedang menunggu obat untuk mengatasi kecemasannya.

Di pengadilan, Cakiroglu mengatakan bahwa ketika pertama kali melihat Terzi di dalam bus, dia pikir cara dia duduk sebagai  "cabul." "Saya memperingatkan dia untuk duduk yang baik," kata Cakiroglu. Ketika dia mengabaikannya, dia tidak bisa mengendalikan diri dan dia "memukulnya dengan keras."

Cakiroglu mengatakan dia mengakui tindakannya itu tidak benar, tetapi juga mengklaim bahwa Terzi "tidak pantas."  Menurut dia, pakaiannya "tidak sesuai" untuk di dalam bus.

"Ada ibu dan ayah di sana. Hal itu mempengaruhi keadaan psikologis semua orang," katanya.

Cakiroglu membantah bahwaa ia mengatakan "kita harus memenggal kepala orang-orang seperti ini," seperti yang dilaporkan. Dia bahkan menyebutkan dia dipukuli di dalam bus setelah menendang perempuan itu, dan juga dipukuli ketika di dalam penjara.

Menolak Klaim Kepantasan

Terzi juga berbicara selama sidang itu. Dia menyangkal klaim Cakiroglu tentang "kepantasan" yang dijadikan untuk membenarkan serangannya.

"Saya tidak ingat apa yang dia katakan. Saya hanya tahu bahwa ketika saya naik bus, saya meletakkan tas dengan tangan saya di pangkuan saya. Kaki saya tertutup," kata Terzi.

Dia menyatakan bahwa tendangan Cakiroglu ini tidak dapat dibenarkan oleh agama. Dan dia mengatakan ketakutan serangan akan terjadi lagi jika terdakwa dibebaskan, sebab keduanya tinggal berdekatan.

Namun pengadilan memutuskan untuk melepaskan Cakiroglu dan menunggu sidang berikutnya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home