Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:59 WIB | Senin, 16 Mei 2022

Perkembangan Invasi Rusia: Pasukan Ukraina Menyerang dan Mencapai Perbatasan

Foto dari tangkap layar video yang menyebutkan pasukan Ukraina mencapai perbatasan dengan Rusia di wilayah Kharkiv. (Foto: Ist)

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Ukraina berkesempatan membalas dan mendesak pasukan Rusia di wilayah timur negara itu, bahkan sebagian pasukan memposting video bahwa mereka telah mencapai perbatasan dengan Rusia.

Dilaporkan bahwa Rusia memfokuskan serangan terbaru mereka di Ukraina di wilayah Donetsk di timur, menargetkan situs sipil dan militer di beberapa kota, militer Ukraina mengatakan hari Senin (16/5).

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina mengatakan militer Rusia juga melanjutkan serangan udara dan artileri di sekitar pabrik Azovstal di Mariupol, pertahanan terakhir pasukan Ukraina di kota strategis itu.

Di wilayah Donetsk, dikatakan pasukan Rusia menggunakan berbagai persenjataan di benteng dan unit militer Ukraina dan menembakkan artileri ke infrastruktur sipil di kota-kota Dovhenke, Ruski Tyshki, Ternova dan Petrivka.

Di sekitar kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, pasukan Rusia sekarang berkonsentrasi pada “mempertahankan posisi dan mencegah kemajuan pasukan kami menuju perbatasan.” Militer Ukraina memposting video pada hari Minggu (15/5) malam yang menunjukkan pasukannya di perbatasan di wilayah Kharkiv.

Catatan harian Ukraina tidak merinci keuntungan atau kerugian tertentu. Sangat sulit untuk mendapatkan gambaran keseluruhan yang jelas tentang pertempuran di timur karena pembatasan perjalanan yang ketat yang diberlakukan oleh kedua belah pihak dan bahaya serangan udara dan artileri yang sering terjadi di sekitar wilayah tersebut.

Perkembangan lainnya:

Pasukan Rusia Menyerang Rumah Sakit di Severodonetsk

KIEV, Seorang komandan militer Ukraina di wilayah timur Luhansk mengatakan serangan semalam menghantam sebuah rumah sakit di Severodonetsk, menewaskan dua orang dan melukai sembilan orang, termasuk seorang anak. Serangan semalam juga melanda kota-kota lain.

Gubernur militer regional Serhiy Haidai mengatakan pada hari Senin (16/5) bahwa pasukan khusus Ukraina meledakkan jembatan kereta api milik Rusia antara Rubizhne dan Severodonetsk sebagai bagian dari upaya untuk memperlambat serangan Rusia, dan memposting video di Telegram yang konon menunjukkan ledakan tersebut. Informasi tersebut tidak dapat segera diverifikasi secara independen.

Pasukan Rusia telah berusaha selama berminggu-minggu untuk merebut Severodonetsk, sebuah situs utama di Donbas yang berada di luar wilayah yang dikuasai separatis selama beberapa tahun terakhir.

Hongaria Masih Menentang Embargo Minyak Rusia

BRUSSELS, Diplomat top Uni Eropa mengatakan tidak ada jaminan bahwa blok 27 negara itu akan dapat dengan cepat menyetujui serangkaian sanksi baru terhadap Rusia, karena sekelompok kecil negara yang dipimpin oleh Hongaria menentang embargo minyak.

Komisi Eropa pada tanggal 4 Mei mengusulkan paket keenam sanksi perang Ukraina yang mencakup larangan impor minyak dari Rusia. Hongaria adalah salah satu dari sejumlah negara yang terkurung daratan yang sangat bergantung pada minyak Rusia, bersama dengan Republik Ceko dan Slovakia. Bulgaria juga memiliki reservasi.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan “kami akan melakukan yang terbaik untuk membuka blokir situasi. Saya tidak bisa memastikan itu akan terjadi karena posisinya cukup kuat.” Pernyataannya hari Senin disampaikan ketika dia bersiap untuk memimpin pertemuan para menteri luar negeri blok itu.

Borrell mengatakan "bahwa beberapa negara anggota menghadapi lebih banyak kesulitan karena mereka lebih bergantung, karena mereka terkurung daratan," dan bahwa "mereka hanya memiliki minyak melalui pipa, dan berasal dari Rusia."

Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis, mengatakan "seluruh serikat disandera oleh satu negara anggota." Dia mengatakan negara-negara seperti Hongaria ditawari penghentian minyak Rusia hingga 31 Desember 2024, dan bahwa “semua orang berharap ini akan cukup.”

Renault Menjual Pabriknya di Moskow, Rusia

PARIS, Produsen mobil Prancis, Renault, mengatakan akan menjual cabangnya di Kota Moskow, Rusia dan sahamnya di perusahaan Rusia Avtovaz ke lembaga milik negara setempat.

Renault mengatakan pada hari Senin (16/5) bahwa dewan direksi menyetujui kesepakatan untuk menjual 67,69% sahamnya di Avtovaz, perusahaan yang membuat Lada, kepada NAMI, lembaga penelitian mobil dan mesin otomotif dari Federasi Rusia.

Perjanjian tersebut memberikan opsi enam tahun bagi Renault untuk membeli kembali sahamnya di Avtovaz.

CEO Grup Renault, Luca de Meo, menyebutnya "keputusan yang sulit tetapi perlu."

Dia mengatakan “kami membuat pilihan yang bertanggung jawab terhadap 45.000 karyawan kami di Rusia sambil menjaga kinerja Grup dan kemampuan kami untuk kembali ke negara itu di masa depan, dalam konteks yang berbeda.”

Pada bulan Maret, Renault mengatakan akan menghentikan produksi di pabriknya di Moskow di tengah meningkatnya kritik terhadap pijakannya di Federasi Rusia.

Kanada Dukung Finlandia dan Swedia Menjadi Anggota NATO

BRUSSELS, Kanada mengatakan mendukung rencana dari Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO di tengah perang Rusia di Ukraina.

Melanie Joly, menteri luar negeri Kanada, berbicara pada hari Senin (16/5) di Brussels menjelang pertemuan dengan diplomat top Uni Eropa Josep Borrell.

Joly mengatakan Kanada mendukung "aksesi cepat" untuk kedua negara. “Tujuan kami adalah menjadi salah satu negara pertama yang dapat meratifikasi aksesi Swedia dan Finlandia,” katanya. Proses itu di masa lalu telah memakan waktu delapan bulan hingga satu tahun.

Mengingat krisis keamanan yang dipicu oleh perang dan potensi ancaman terhadap Finlandia dan Swedia, negara-negara NATO ingin bergerak cepat jika pasangan negara itu secara resmi melamar.

Ditanya apakah Kanada akan mendukung Ukraina bergabung dengan aliansi militer, Joly mengatakan negaranya mendukung "kebijakan pintu terbuka" tetapi berhenti mendukung langkah seperti itu, yang tidak realistis pada tahap ini karena akan membutuhkan sekutu untuk campur tangan militer di negara yang dilanda perang.

Belarusia Kerahkan Pasukan di Perbatasan dengan Ukraina

LONDON, Otoritas militer Inggris mengatakan kehadiran pasukan Belarusia di perbatasan dapat memaksa pasukan Ukraina untuk tetap tinggal di daerah itu alih-alih mendukung operasi di wilayah Donbas timur.

Belarusia, sekutu dekat Rusia, mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya berencana untuk mengirim pasukan operasi khusus ke tiga daerah dekat perbatasan Ukraina karena mengeluh tentang penumpukan pasukan NATO di wilayah tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris, dalam briefing intelijen yang dirilis hari Senin (16/5), mengatakan Belarusia juga telah mengerahkan pasukan pertahanan udara, artileri dan unit rudal ke tempat-tempat pelatihan di Belarusia barat.

Kementerian mengatakan pasukan Belarusia tidak terlibat langsung dalam invasi ke Ukraina, meskipun Belarusia digunakan sebagai tempat untuk serangan Rusia di kota Kiev dan Chernihiv. Rusia juga telah meluncurkan pesawat dan rudal dari wilayah Belarusia.

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, “kemungkinan menyeimbangkan dukungan untuk invasi Rusia dengan keinginan untuk menghindari partisipasi militer langsung dengan risiko sanksi Barat, pembalasan Ukraina, dan kemungkinan ketidakpuasan di militer Belarusia,” kata pihak berwenang Inggris. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home