Loading...
SAINS
Penulis: Octavia Putri 16:46 WIB | Jumat, 14 Mei 2021

Perlukah Me Time?

"You can search throughout the entire universe for someone who is more deserving of your love and affection than you are yourself, and that person is not to be found anywhere. You yourself, as much as anybody in the entire universe deserve your love and affection." —Buddha
Meditas. (Foto: theactivetimes.com)

SATUHARAPAN.COM - Kesibukan sehari-hari membuat kita jenuh. Beberapa orang merasa “me time” adalah hal wajib. “Me time” diartikan sebagai waktu untuk menyendiri/diri sendiri. Manusia sebagai makhluk sosial pun perlu waktu untuk diri sendiri. Ditambah lagi, peran setiap orang cukup kompleks. Ketika kita kurang “me time” akan berdampak ke diri kita sendiri maupun lingkungan, seperti burnout atau pun stres.

Salah satu manfaat me time adalah untuk menenangkan diri dan mengambil jarak dari rutinitas sehari-hari. Kesibukan yang hectic membuat otak dan tubuh kita dipaksa terus bekerja, sehingga kita perlu sesekali berhenti sejenak. Kita perlu menjernihkan pikiran dan perasaan. Kemudian, me time pun bermanfaat sebagai sarana refleksi diri. Dengan melakukan me time dan fokus ke diri sendiri, kita dapat bertanya apa yang kita inginkan dan kita butuhkan. Ibarat kata kita ‘hening’ dan pelan-pelan menghargai diri sendiri untuk diri sendiri dan bersama diri sendiri. Diharapkan dengan me time dapat mengurangi stres dan lebih fresh untuk memulai kembali aktivitas. Oh ya, tidak lupa me time pun penting bagi kesehatan mental. Jadi, me time itu perlu loh!

Bukan permasalahan waktu lama (kuantitas) me timenya, tetapi kualitas me timenya. Lepaskan kepenatan sejenak, tinggalkan peran-peran yang ada dipundak kita dulu. Saatnya jadilah diri sendiri dan jujur bahwa kita lelah, sehingga perlu waktu pribadi.

Ada beberapa ide me time yang dapat dilakukan, yaitu:

Pertama, pergi ke tempat yang disukai dan bisa menenangkan diri, bisa dengan juga dengan staycation sendiri, seperti ke tempat wisata alam (gunung, pantai, bukit, curug, taman) atau tempat hiburan (museum, bioskop, perpustakaan, mal, karaoke, live music, café) atau wisata kuliner.

Kedua, melakukan hobi (berkebun, memasak, menyanyi, menari, melukis, menulis, main musik, meditasi)

Ketiga, perawatan tubuh (spa, pijat, mandi air hangat, workout/olahraga ringan, meni-pedi, creambath, mencoba make up baru)

Keempat, melakukan sosialisasi (ikut komunitas baru, bertemu teman-teman lama, makan dengan sahabat)

Yuk lakukan me time demi diri sendiri, jangan lupa ya

 

 

Octavia Putri, MPsi, Psikolog

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home