Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 11:16 WIB | Kamis, 14 Desember 2017

Pertama Kali, BPJS Kesehatan Berkolaborasi dengan Smart Kampung

Ilustrasi. (Foto: Doksatuharapan.com/huntnews.id)

BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM  – Program Smart Kampung Banyuwangi terus dikembangkan untuk mendorong kemajuan desa. Salah satunya di bidang kesehatan. Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS) Kesehatan berkolaborasi dengan Program Smart Kampung meluncurkan Gandrung JKN (Gerakan Desa Urun Bareng Jaminan Kesehatan Nasional) di Balai Desa Sumber Gondo, Kecamatan Genteng, Rabu (13/12). Program yang pertama di Indonesia ini memanfaatkan Smart Kampung untuk meningkatkan okupansi peserta JKN.

Deputi Direksi BPJS Wilayah Jawa Timur Handaryo mengatakan program Gandrung JKN merupakan program BPJS Banyuwangi yang menjadi pertama kalinya di Indonesia yang menggandeng pemerintahan desa. Program ini dilaksanakan di 183 desa se-kabupaten.

“Program ini menggandeng desa karena desa di Banyuwangi sudah siap untuk pelaksanaan program. Baik jaringan internetnya maupun SDM-nya sudah mendukung, operatornya dari aparatur desa,” kata Handaryo, seperti dilansir situs resmi banyuwangikab.go.id.

Handaryo melanjutkan, peluncuran Gandrung JKN ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan peserta JKN Kesehatan. Saat ini peserta JKN di Banyuwangi sebanyak 819.000 atau 51 persen dari total jumlah penduduk yang sebanyak 1,6 juta orang.

“Sinergi antara JKN dan Smart Kampung mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan jaminan kesehatan. Kami harapkan akan meningkatkan cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan,” kata Handaryo.

Untuk mendapatkan layanan itu, kata Handaryo, warga cukup datang ke kantor desa dan mengisi data di formulir yang disediakan. Petugas akan memasukkan data tersebut secara online, lalu warga akan mendapatkan nomor virtual account melalui SMS. Pembayaran iuran JKN dilakukan di payment point di kantor desa. Selanjutnya, Kartu Peserta JKN akan diantar oleh petugas pos langsung ke alamat warga. “Ini adalah cara kami untuk memberikan kemudahan bagi warga,” Handaryo menambahkan.

Tujuh Kriteria Smart Kampung

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan kolaborasi BPJS Kesehatan dan Smart Kampung menjadi cara yang akan memudahkan warga untuk menjadi peserta JKN. Dengan kolaborasi ini diharapkan cakupan penduduk yang mendapatkn jaminan kesehatan di Banyuwangi meningkat.

“Pemkab Banyuwangi menyambut baik kolaborasi ini. Kami berharap program ini akan berjalan dengan lancar. Jaminan kesehatan sendiri sangat penting bagi warga, karena kita tidak pernah tahu kapan akan sakit dan besarnya biaya yang dibutuhkan,” kata Anas saat memberikan sambutan melalui sambungan facetime.

Saat ini 183 desa dari 217 desa di Banyuwangi  telah menerapkan program Smart Kampung, yakni program pengembangan desa di berbagai sektor melalui bantuan teknologi informasi.  “Jadi ada tujuh kriteria Smart Kampung, yaitu pelayanan publik, pemberdayaan ekonomi, pelayanan kesehatan, pengembangan pendidikan dan seni-budaya, peningkatan SDM, pengentasan kemiskinan, dan melek informasi hukum. Semua itu ditopang TI,” Anas menjelaskan.

Peluncuran Gandrung JKN dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko. Wabup memberikan apresiasi positif atas  sinergi antara BPJS dan Pemkab Banyuwangi.

 “Kunci keberhasilan program ini adalah sosialisasi yang memadai, maka kami berharap petugas BPJS proaktif mensosialisasikan program ini kepada warga,” kata Wakil Bupati.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home