Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:28 WIB | Senin, 10 Oktober 2016

Pertolongan Pertama Kesehatan Jiwa bagi Semua

Ilustrasi: Seorang dokter memeriksa kesehatan Deden, remaja yang menderita kesehatan mental dan hidup dirantai di Desa Longkewang, Serang, Banten (23/3/2016). (Foto: voaidonesia.com/Reuters/ Beawiharta)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM  - Para profesional layanan kesehatan dan aktivis kesehatan masyarakat di seluruh dunia merayakan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Senin (10/10), dengan upaya untuk mendorong kesadaran mengenai isu-isu kesehatan jiwa sebagai suatu faktor dalam rencana pemberian pertolongan pertama.

“Penyakit jiwa tidak membedakan kelompok etnis, budaya atau agama, “ kata presiden Asosiasi Psikiatri Dunia, Dr Dinesh Bhugra. “Tetapi krisis politik dan sosial di seluruh dunia dapat memperburuk dan memperparah kecemasan dan stress. Migran, pengungsi dan pencari suaka, termasuk di antara mereka yang kesehatan jiwanya terancam, “ katanya

“Pertolongan pertama psikologis” adalah tema peringatan tahun ini, yang menurut Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mengatasi kebutuhan akan bantuan psikologis dan dukungan sosial bagi mereka yang berada dalam situasi krisis atau mengalami stres akut.

“Sewaktu hal-hal mengerikan terjadi di tengah masyarakat, kita dapat mengulurkan tangan untuk mereka yang terimbas,” kata WHO.

Ini adalah peringatan ke-25 tahun Hari Kesehatan Jiwa Sedunia oleh organisasi global yang bekerja selama 70 tahun lebih untuk memajukan kesehatan jiwa dan emosi serta memastikan akses ke perawatan yang tepat bagi orang-orang di seluruh dunia. Tahun ini, Federasi Dunia bagi Kesehatan Jiwa bermaksud memperluas definisi pertolongan pertama hingga melebihi kesehatan fisik. (voaindonesia.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home