Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 11:56 WIB | Kamis, 05 Mei 2016

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Mengalami Penurunan

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono (Foto: BeritaJakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta kuartal I Tahun 2016  mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun 2015.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Doni P Joewono mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Provinsi DKI Jakarta pada kuartal I sebesar 5,62 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi kuartal IV tahun 2015 sebesar 6,48 persen.

"Optimisme konsumen yang semakin kuat yang tidak diikuti dengan perbaikan kinerja belanja pemerintah dan kinerja ekspor, kedua komponen ini justru tumbuh lebih rendah sehingga secara keseluruhan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan ini menjadi lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya," kata dia di Jakarta pada hari pada Kamis (5/5).

Faktor lainnya, kata dia akibat dari melemahnya kinerja belanja pemerintah pusat memberi kontribusi pada penurunan konsumsi pemerintah pada triwulan ini. 

"Serapan belanja APBD DKI Jakarta yang cukup baik pada triwulan I 2016 tidak diimbangi dengan penyerapan belanja APBN melalui kementerian/lembaga yang optimal," kata dia. 

Relatif besarnya peran belanja kementerian/lembaga dalam komponen pengeluaran pemerintah di Provinsi DKI Jakarta dan lemahnya kinerja penyerapan belanja APBN oleh kementerian/lembaga berdampak pada lebih rendahnya pertumbuhan konsumsi pemerintah di Jakarta.

Meskipun lebih rendah dibanding triwulan IV 2015 dan perkiraan BI, realisasi angka pertumbuhan ekonomi triwulan I 2016 sebesar 5,62 persen itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 yang tercatat sebesar 5,54 persen (yoy). 

Sementara itu, masih lemahnya perkembangan ekonomi global berdampak pada terkontraksinya kinerja ekspor dari DKI Jakarta. 

Perkembangan ini terutama terjadi pada penurunan ekspor barang dan berdampak pada melambatnya kinerja industri pengolahan pada triwulan I 2016.

Namun demikian, konsumsi rumah tangga masih terus menunjukkan perbaikan seiring dengan optimisme konsumen dan membaiknya daya beli masyarakat. 

"Hal ini tidak terlepas dari adanya peningkatan upah minimal provinsi dan turunnya harga beberapa komoditas akibat penyesuaian harga BBM dan tarif tenaga listrik," kata Doni.

Menurut dia, peningkatan konsumsi rumah tangga tersebut juga tercermin dari meningkatnya penjualan mobil, aktivitas impor barang konsumsi dan aktivitas lapangan usaha perdagangan. 

Sementara itu, perilaku investor swasta yang masih cenderung menunggu berdampak pada masih lemahnya kegiatan investasi di triwulan ini. 

Perkembangan ini terutama terjadi pada investasi bangunan sektor swasta di tengah membaiknya realisasi pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. 

Dengan besarnya dominasi sektor swasta, hal ini mengakibatkan turunnya kinerja lapangan usaha konstruksi dan konsumsi semen di Jakarta.

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan membaik pada triwulan II 2016. Kondisi tersebut didukung oleh adanya implementasi Paket Kebijakan Ekonomi, terus meningkatnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur dan masih kuatnya konsumsi rumah tangga, sebagaimana diindikasikan oleh peningkatan optimisme konsumen pada Indeks Tendensi Konsumen (BPS) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (BI). 

Selain itu, realisasi belanja APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta belanja APBN lewat kementerian/lembaga yang ada di Jakarta diperkirakan akan berkinerja lebih baik pada triwulan II 2016. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home