Loading...
DUNIA
Penulis: Bob H. Simbolon 10:17 WIB | Selasa, 15 Maret 2016

Perundingan Damai Suriah: Oposisi Desak Assad Dilengserkan

Palais des Nations (Kantor PBB di Jenewa) pada bulan Oktober 2010 (Foto Dok Wikipedia)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Dalam perundingan damai Suriah yang digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa  (PBB) terjadi beda pandangan antara perwakilan pemerintah dan kelompok-kelompok oposisi.

Komite Negosiasi Tinggi Oposisi, Salim al-Muslat, mengatakan, pihaknya optimis perdamaian akan tercapai apabila Suriah tidak dipimpin lagi oleh Persiden Bashar al-Assad.

"Saya percaya bahwa ada poin positif yang dapat kita andalkan dan kami ingin mencari solusi untuk mengangkat penderitaan rakyat Suriah. Sementara itu kepimpinan Assad yang saat ini berada di kekuasaan tidak dapat kami diterima." kata dia seperti dilansir dari aljazeera.com pada hari Selasa (15/3).

Komite Negosiasi Tinggi Oposisi berharap perundingan di Jenewa  menyertakan isu pelengserean Assad dan jangka waktu untuk pemilu.

Secara terpisah, salah seorang anggota delegasi pemerintah Suriah, Jaafari, mengatakan permintaan oposisi untuk melengserkan Assad merupakan upaya untuk menggagalkan pembicaraan damai bahkan sebelum mereka bisa mulai.

"Pembicaraan itu mencoba untuk menyabotase putaran ini sekali lagi," kata dia.

Sementara itu, Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, mengatakan pemerintah sangat tertarik dalam sebuah dialog pada perundingan perdamaian tersebut yang menyatakan negara Suriah dipimpin tanpa campur tangan dan prasyarat asing.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home