Peserta Usia Termuda di PON XX1 Aceh-Sumut 2024, Boyong Medali Perak!!
Jakarta, satuharapan.com, Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang paling muda di antara peserta lainnya, Bianca Adelyn Salim, siswa kelas 5D SDK 10 PENABUR, tetap percaya diri memasuki arena sepatu roda dengan nomor punggung 309 kategori freestyle putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.
Bianca yang mulai tertarik dengan sepatu roda di usia enam tahun ini, serius berlatih di usia tujuh tahun. Saat dirinya duduk di kelas 2 SD, Bianca mulai aktif mengikuti berbagai perlombaan sepatu roda, baik di dalam maupun luar kota. Dengan berbagai prestasi dan pengalaman yang diraihnya, Bianca pun memberanikan diri mengikuti seleksi atlet sepatu roda dan berhasil lolos sebagai perwakilan DKI Jakarta di PON XXI.
Latihan intensif terus di geber selama sebulan penuh sebelum PON XXI berlangsung. Setiap hari kecuali Senin, Bianca dengan penuh semangat beraksi di atas sepatu rodanya. Jadwal latihan berlangsung dua sesi per hari, setiap pagi dan sore dengan durasi masing-masing tiga hingga empat jam.
Tidak hanya berlatih sepatu roda semata, latihan fisik secara konsisten juga dilakukan. Hal itu untuk meningkatkan stamina, kelincahan dan ketangkasan ketika melakukan trik dan combo dalam koreografi sepatu roda. Bianca bersyukur karena upayanya berbuah manis. Medali perak untuk kategori sepatu roda freestyle PON XXI berhasil diboyong pulang.
Pembelajaran Karakter
Sebagai seorang atlet sekaligus pelajar, Bianca dituntut mengatur waktu secara efektif agar keduanya bisa sama-sama berjalan dengan baik. Apalagi saat persiapan PON XXI, selama sebulan penuh Bianca harus meninggalkan ruang kelas. Beruntung SDK 10 PENABUR selalu mendukungnya melalui para guru yang aktif memberikan update materi baru. Bianca selalu berusaha untuk belajar dan mengerjakan PR di waktu jeda latihan, sehingga saat bergabung kembali bersama teman-teman di sekolah Ia tidak tertinggal.
Selain itu, menjadi seorang atlet sepatu roda juga menempanya untuk menjadi pribadi yang lebih sabar, tekun, dan juga teliti. “Kesabaran dan ketekunan dipupuk melalui setiap latihan trik yang harus dikuasai, sedangkan ketelitian dikembangkan guna menjaga gerakan yang dilakukan agar tidak mengenai dan menjatuhkan cone, karena jika hal itu terjadi bisa menyebabkan penalti.” ujar Bianca.
Bianca juga mengaku bahwa melalui berbagai perlombaan sepatu roda yang diikuti membuat dirinya lebih sportif, “Saya mengakui kalau lawan yang tampil bagus dan saat saya kurang bagus, itu dijadikan evaluasi ke depan agar makin baik.” ungkapnya.
Tips dari Atlet Termuda
Menjadi peserta termuda dalam ajang PON XXI menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi Bianca, “Sebelum terpilih saya harus mengikuti beberapa tahapan. Baik saat seleksi dan pertandingan PON, saya selalu melawan atlet yang usianya jauh diatas saya, ada yang usia 15 tahun,17 tahun bahkan sudah kuliah.” ceritanya.
Bagi teman-teman yang ingin mengembangkan bakat seperti Bianca, berikut beberapa tips yang dibagikan langsung oleh atlet cilik ini.
- Kenali minat bakat dan kemampuan yang dimiliki
- Fokus dan tekun berlatih sesuai kemampuan kita
- Jangan mudah menyerah dan berkecil hati kalau menghadapi lawan yang lebih tua umurnya
Bersyukur berada di Lingkungan yang Suportif
Bianca bersyukur karena berada di lingkungan yang suportif untuk pengembangan bakatnya. “Terima kasih untuk SDK 10 PENABUR, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, dan para guru yang sangat mendukung pengembangan bakat saya.” tuturnya.
Di usia yang masih 10 tahun ini, Bianca mengingatkan kepada teman-teman agar selalu berdoa dan jangan mengandalkan kemampuan diri sendiri. “Selama Tuhan beserta kita dan dengan persiapan yang matang, tidak ada yang mustahil.” tutupnya.
Bianca menjadi salah satu siswa yang mencerminkan profil BPK PENABUR yaitu BEST. Be Tough, tangguh dan tidak gentar dalam menghadapi lawan saat mengikuti pertandingan PON XXI. Excel worldwide, memiliki jiwa suportif dan menguasai trik olahraga sepatu roda dengan baik hingga berhasil meraih juara. Share with Society, mau membagikan tips kepada teman-teman sehingga makin banyak anak Indonesia yang semangat menggali bakat dan potensi diri hingga berani mengikuti perlombaan. Trust in God, selalu mengandalkan Tuhan di setiap langkah mulai dari proses latihan, seleksi, lomba, hingga berhasil meraih prestasi.
Editor : Eti Artayatini
Kenang Ayahnya, Anak-anak Maradona Dirikan Yayasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anak-anak legenda sepak bola Diego Maradona mendirikan yayasan untuk meng...