Petani Ukraina Berjuang Membersihkan Ladang dari Ranjau Rusia
Ada petani yang gunakan bagian tanks Rusia untuk meledakkan ranjau agar ladangnya segera bisa ditanami.
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Seorang petani Ukraina telah menemukan cara baru untuk menghilangkan ranjau darat yang tersisa di ladangnya setelah invasi Rusia. Dia melengkapi traktornya dengan panel pelindung yang dilepas dari tank Rusia dan mengoperasikannya dengan remote control.
Setelah pasukan Rusia diusir dari bagian timur Ukraina oleh serangan balasan Ukraina tahun lalu, ranjau darat tetap ada di banyak ladang, sehingga membahayakan petani yang menanam biji-bijian untuk panen berikutnya.
Ladang di sekitar desa Hrakove tidak terkecuali. Oleksandr Kryvtsov, seorang manajer umum di perusahaan pertaniannya, memutuskan bahwa dia tidak sabar menunggu bantuan dari penjinak ranjau resmi yang bekerja terlalu keras untuk membersihkan ladangnya.
Sebagai gantinya, dia merancang traktor yang dikendalikan dari jarak jauh yang dapat menahan ledakan. Menggunakan pelindung dari kendaraan militer Rusia yang rusak untuk melindungi badan traktornya, dia membeli sistem yang memungkinkan salah satu timnya mengoperasikan traktor dari jarak jauh.
"Kami mulai melakukan ini hanya karena waktu tanam telah tiba dan kami tidak dapat melakukan apapun karena layanan penyelamatan sangat sibuk," kata Kryvtsov kepada Reuters.
“Kami menabrak ranjau anti tank. Perlindungannya meledak, tetapi traktornya aman,” katanya.” Semua orang hidup dan aman. Peralatan dipulihkan dan diperbaiki.
Perdana Menteri Denys Shmyhal mengatakan pekan lalu sekitar 30 persen wilayah Ukraina telah ditanami ranjau oleh Rusia dan bahwa pemerintah berfokus pada penghapusan lahan pertanian secepat mungkin.
“Kami tidak punya waktu untuk menjinakkan ranjau di ladang. Jumlah pekerjaan sangat besar,” kata Serhii Dudak, kepala unit ranjau yang mengawasi pekerjaan traktor. “Butuh waktu bertahun-tahun untuk membersihkan medan khusus ini dengan tangan dan untuk menjamin bahwa tidak ada ranjau di sini.” (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Komnas HAM Dorong Pemerintah Hapus Hukuman Mati
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI, dalam menyikapi Hari A...