Loading...
DUNIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 22:39 WIB | Sabtu, 29 Agustus 2015

Petugas Evakuasi Ratusan Mayat Migran di Laut Mediterania

Petugas The Red Crescent memakai atribut khusus ketika mengevakuasi mayat migran di pinggir pantai Zuwara pada Jumat (28/8). (Foto: AFP)

LIBYA, SATUHARAPAN.COM – Regu penyelamat telah mengambil 111 mayat migran dari laut yang kapalnya tenggelam di lepas pantai Libya, kata sebuah organisasi kemanusiaan The Red Crescent hari Sabtu (29/8).

Seorang juru bicara untuk organisasi bantuan Libya mengatakan puluhan orang lainnya masih hilang setelah tragedi yang terjadi pada hari Kamis (27/8) lalu.

"Sejauh ini 111 mayat telah diambil dari laut sementara puluhan orang masih hilang," kata juru bicara Mohammad al-Misrati kepada AFP.

Dia mengatakan kapal itu membawa 400 calon migran, dan 198 di antaranya telah diselamatkan.

Pada Jumat (28/8) Misrati mengatakan bahwa 76 mayat telah diambil setelah perahu tenggelam di dekat pelabuhan Libya barat Zuwara.

Tim The Red Crescent mengenakan pakaian putih pelindung dan masker pada hari Jumat (28/8) dan mereka bertugas mengumpulkan mayat-mayat migran yang terdampar, menempatkan mereka dalam kantong plastik oranye dan membawa mereka ke ambulans.

"Perahu dalam kondisi buruk dan banyak di antara mereka meninggal di depan kami," kata Ayman Talaal, pengungsi Suriah yang selamat, berdiri di samping putrinya. "Kami telah dipaksa ikut dalam rute ini. Ini sekarang disebut makam Laut Mediterania."

Kurangnya kapal angkatan laut, pejabat Libya sedang mencari pengungsi yang selamat dengan kapal nelayan dan perahu karet yang disediakan oleh penduduk setempat. Sekitar 198 orang telah diselamatkan siang ini, kata para pejabat.

Libya, dengan garis pantai 1.770 kilometer (lebih dari 1.000 mil), telah selama bertahun-tahun menjadi batu loncatan untuk warga Afrika mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa, sebagian besar dari mereka pergi ke Italia.

Konflik di Timur Tengah, terutama di Suriah, telah juga membuat Libya menjadi negara transit bagi mereka yang melarikan diri dari kekerasan di wilayah tersebut.

Kelompok penyelundupan orang telah mengambil keuntungan dari kekacauan tersebut sejak 2011 di mana pemberontakan yang menggulingkan diktator Moamer Kadhafi menjadi kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan bisnis mereka.

Organisasi Internasional untuk Migrasi mengatakan diperkirakan sepertiga dari satu juta orang telah menyeberangi Mediterania sepanjang tahun ini untuk mengungsi di Eropa selatan.

Hampir dua pertiga telah tiba di Yunani dan sebagian besar sisanya di Italia.

Persimpangan Mediterania adalah wilayah yang berbahaya, dan pada tahun ini saja sekitar 2.500 orang tewas di laut berusaha untuk mencapai Eropa. (middleeasteye.net)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home