Pilkada Gowa dan Soppeng Diperkirakan Paling Rawan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberikan gambaran bahwa dua kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni Gowa dan Soppeng, merupakan dua kabupaten paling rawan dalam pelaksanaan pilkada serentak mendatang. Komisi II meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengawasi dua daerah tersebut secara ketat.
“Karena Kabupaten Gowa adalah kabupaten yang setiap saat pilkada, pileg, selalu bermasalah. Oleh sebab itu kami minta agar kabupaten itu diberikan pengawasan yang ketat,” kata Anggota Komisi II DPR RI, Asikin Sultan, di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan (2/12), seperti dikutip dari rumahpemilu.org
Ia mengatakan, jumlah masyarakat pemilih di dua daerah tersebut cenderung meningkat di tengah penyelenggaraan pemilu.
“Dan hasil informasi yang baru kami terima, kurang lebih ada 3.000. Kalau tidak salah, jumlah pemilih yang tidak sesuai dengan daftar pemilih yang ada,” kata Anggota Dewan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut.
Menanggapi hal tersebut, ia menyampaikan perlunya rapat koordinasi lebih lanjut dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Mendagri, lanjutnya, dapat memberikan ketegasan kepada Dinas Catatan Sipil setempat untuk memberikan data pemilih yang lebih konkret.
Ia juga menyampaikan, KPU Janeponto menyampaikan kepadanya terkait terbakarnya kantor KPU setempat beberapa tahun lalu. “Kami akan serahkan berkasnya kepada ketua KPU pusat dan kami siap untuk mem-back up, melalui Komisi II,” kata dia.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badroddin Haiti, mengatakan ada empat wilayah di Sulawesi Selatan yang masuk kategori rawan konflik dalam perhelatan pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak pada 9 Desember mendatang. Keempat wilayah yang disinyalir rawan terjadinya konfilk di 11 kabupaten di Provinsi Sulsel di antaranya Kabupaten Gowa dan Soppeng. Ini diungkapkan Kapolri saat membuka rapat koordinasi (rakorda) jelang pelaksanaan Pemilukada serentak di 11 kabupaten yang ada di Sulsel, Selasa (24/11) yang lalu, seperti yang dikutip dari kabarmakassar.com
Ke empat wilayah yang disinyalir rawan konflik tersebut, dinilai oleh Mabes Polri berdasarkan rekam jejak sebuah wilayah dalam Pemilukada lima tahun lalu, seperti yang terjadi di wilayah Luwu, Sopeng, Gowa, Tana Toraja.
Selain itu, tidak adanya putaran kedua dalam pilkada kali ini juga dinilai merupakan salah satu faktor utama akan terjadinya konflik antar sesama kandidat yang ikut bertarung. Hal ini dikarenakan pasangan bakal calon kepala daerah disinyalir akan menghalalkan segala cara untuk menang.
Editor : Sotyati
Perundingan Perjanjian Pencemaran Plastik di Busan Berakhir ...
BUSAN, SATUHARAPN.COM-Negosiasi tentang perjanjian untuk mengakhiri pencemaran plastik telah berakhi...