Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 14:38 WIB | Jumat, 12 Desember 2014

Pindah ke KIH adalah Bentuk Islah PPP

Massa PPP kubu Romahurmuziy saat coba menduduki Kantor DPP PPP, Jakarta, Selasa (2/12). (Foto: Elvis Sendouw)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hazrul Azwar menyatakan, bila PPP yang dipimpin oleh Djan Faridz bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH), maka hal itu sudah sesuai dengan kubu Romahurmuziy atau Romi.

"Djan Faridz ke KIH adalah bentuk islah antara keduanya secara tidak langsung. Maka Mukatamar Islah akan segera terjadi," kata Hazrul di saat dihubungi via telepon di Jakarta, Jumat (12/12).

Islah yang dimaksud adalah, kubu Romi sejak pemilihan Ketua MPR telah bergabung dengan KIH. "Sekarang bila PPP Djan Farid ke KIH, maka sudah ada kesamaan padangan dan muktamar islah akan segera terwujud," ujar dia.

Ia menyebutkan, bila memang Djan Faridz ke KIH, maka tentu ada sebuah pertimbangan mendalam yang telah dikaji oleh Ketua Umum PPP hasil Muktamar VIII di Jakarta itu.

"Bergabung atau tidak ke KIH, tergantung peserta mukernas PPP yang dilakukan Djan Faridz. Kalau ke Djan ke KIH, sebuah pilihan yang cukup baik. Artinya, mungkin lebih dinamis dengan KIH, lebih nyaman bergandengan tangan dengan pemerintah untuk membangun negara," kata Hazrul.

Hari Ini Diputuskan

Sekretaris Jenderal DPP PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusuma menjelaskan akan memutuskan sikap politiknya perihal kerja sama dengan KMP pada Jumat (12/12), yang akan dibahas dan ditetapkan dalam Musyawarah Kerja Nasional PPP di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan.

Dimyati mengaku belum bisa memastikan arah politik PPP, apakah tetap berada di KMP atau berpaling ke KIH. Pasalnya, sampai Jumat (12/12) siang, baru separuh perwakilan DPW PPP yang menyampaikan pandangan umumnya dalam mukernas.

Dia hanya menyampaikan usulan yang mencuat di mukernas terbilang rata. Ada DPW PPP yang ingin tetap di KMP, ada yang ingin masuk gerbong Koalisi Indonesia Hebat, dan ada juga yang ingin berada di tengah-tengah.

"Memang kita tidak dapat apa-apa, berarti kan KMP di parlemen tidak memikirkan nasib PPP. Makanya kita kaji secara mendalam dan diputuskan secara demokratis di forum ini (mukernas)," ujar Dimyati.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home