Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 19:01 WIB | Jumat, 11 Maret 2022

PM China Sebut Ukraina sebagai “Kuburan”, tapi Menolak Mengkritik Rusia

Kerabat dan teman menghadiri pemakaman sersan polisi senior Roman Rushchyshyn di desa Soposhyn, pinggiran Lviv, Ukraina barat, Kamis, 10 Maret 2022, di Lviv. Rushchyshyn, seorang anggota Batalyon Patroli Polisi Khusus Lviv, terbunuh di Wilayah Luhansk. Gencatan senjata sementara untuk memungkinkan evakuasi dan bantuan kemanusiaan telah berulang kali tersendat, dengan Ukraina menuduh Rusia melanjutkan pemboman. (Foto: AP/Bernat Armangue)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri China, Li Keqiang, pada hari Jumat (11/3) menyebut situasi di Ukraina sebagai "kuburan" dan menawarkan bantuan Beijing dalam memainkan "peran positif" untuk perdamaian, tetapi terus menolak untuk mengkritik Rusia.

China sebagian besar berpihak pada Rusia, menolak untuk menyebut tindakannya di Ukraina sebagai perang atau invasi. Pejabat China dan media pemerintah telah meniru klaim Rusia, sementara Beijing menyebut dirinya netral dan membela kedaulatan nasional di atas segalanya.

“Kami mendukung dan mendorong semua upaya yang kondusif untuk penyelesaian krisis secara damai,” kata Li kepada wartawan pada konferensi pers tahunan.

"Tugas mendesak sekarang adalah mencegah ketegangan meningkat atau bahkan lepas kendali," kata Li. “China menyerukan untuk menahan diri sepenuhnya dan mencegah krisis kemanusiaan besar-besaran.”

Li berbicara setelah penutupan sesi tahunan legislative, yang merupakan stempel karet penguasa China.

Perang Rusia di Ukraina tidak dibahas secara terbuka pada pertemuan itu, meskipun itu menggemakan pendekatan Beijing terhadap Taiwan, pulau demokrasi yang berpemerintahan sendiri yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri, untuk dianeksasi secara paksa jika perlu. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home