Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 17:36 WIB | Senin, 16 Februari 2015

PM Denmark: Motif Serangan Mirip Charlie Hebdo

Perdana Menteri Helle Thorning Schmidt berbicara kepada para jurnalis di sebuah pusat kebudayaan yang berada di Kanonhallen, distrik Oesterbro, Kopenhagen Denmark tempat terjadinya penembakan saat acara diskusi Islam dan kebebasan berpendapat pada 14 Februari 2015. Pria bersenjata tak dikenal membunuh satu orang dan melukai beberapa polisi setelah melancarkan aksi penembakan yang pihak berwenang Prancis sebut sebagai "serangan teroris". (Foto: AFP)
KOPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM - Polisi Denmark menembak dan membunuh seorang pria di Kopenhagen pada hari Minggu (15/2) yang dipercaya bertanggung jawab atas dua serangan mematikan di sebuah acara untuk mempromosikan kebebasan berbicara dan di dekat sinagoge.
 
Perdana Menteri Denmark menggambarkan penembakan pertama memiliki kemiripan dengan serangan di Paris bulan Januari lalu di kantor majalah mingguan Charlie Hebdo, sebagai serangan teroris.
 
Dua warga sipil terbunuh dalam serangan di hari Sabtu (14/2) dan lima polisi terluka.
 
Sseorang yang meninggal pada penembakan yang pertama di sebuah kafe adalah kartunis Swedia Lars Vilks, yang sebelumnya mendapat ancaman mati karena menggambar Nabi Muhammad dalam kartunnya.
 
Polisi Denmark telah meluncurkan perburuan besar-besaran dengan helikopter dan mengerahkan berbagai kendaraan lapis baja di jalan-jalan di Kopenhagen yang biasanya terlihat tenang.
 
Polisi mengatakan mereka telah melepaskan tembakan dan kemudian mengkonfirmasi mereka telah membunuh seorang pria di Norrebro, sebuah daerah di Kopenhagen tidak jauh dari lokasi dari dua serangan.
 
"Kami berasumsi bahwa penyebab yang sama ada di belakang kedua insiden ... yang ditembak oleh polisi," kata Inspektur Kepala Polisi Torben MolGaard Jensen pada wartawan.
 
Duta Besar Prancis Francois Zimeray yang berada di kafe yang ikut menghadiri acara, memuji upaya pemerintah Denmark dalam kebebasan berpendapat, walaupun setelah ada serangan di Paris Januari lalu.
 
Saksi mengatakan Duta Besar Prancis itu hampir selesai menyampaikan kata pengantar dalam acara dan tiba-tiba terdengar lebih dari 40 tembakan dari luar ruangan oleh seorang penyerang.
 
Polisi mengatakan, diperkirakan kartunis Swedia Lars Vilks, pembicara utama acara tersebut, adalah targetnya. Lars Vilks adalah seorang pria berusia 55 tahun.
 
"Kami yakin bahwa itu adalah serangan bermotif politik, dan dengan demikian itu adalah serangan teroris," kata Perdana Menteri Helle Thorning-Schmidt pada wartawan.
 
Beberapa jam kemudian, di malam harinya, serangan terjadi lagi di sebuah sinagoge, yang jaraknya sekitar setengah jam berjalan kaki dari kafe. Seorang pria ditembak di kepala, dan kemudian dikonfirmasi meninggal dunia. Dua juga polisi luka parah. (reuters.com)

BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home