Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 11:28 WIB | Sabtu, 22 Oktober 2016

PM Italia Tolak Mengakui Resolusi UNESCO tentang Al Aqsa

Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi dan Perdana Menteri Isrel, Benjamin Netanyahu. Italia menoilak mengakui resolusi UNESCO tentang Masjid Al Aqsa (Foto: Times of Israel)

ROMA, SATUHARAPAN.COM -Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, pada hari Jumat (21/10) mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan kemarahan besar atas resolusi UNESCO pekan lalu yang tidak mengakui hubungan antara Judaisme dengan Temple Mount serta situs-situs suci lainnya di Kota Tua Yerusalem.

Dia mengatakan resolusi itu "tidak bisa dimengerti, tidak dapat diterima dan salah." Ia bahkan mengatakan mengambil risiko keluar dari Uni Eropa daripada harus menerima resolusi itu.

Pernyataan tersebut sekaligus klarifikasi atas posisi Italia yang beberapa hari ini memunculkan pertanyaan. Pada 13 Oktober lalu Duta Besar Italia di badan PBB untuk budaya dan pendidikan itu, abstain dalam pemungutan suara menanggapi resolusi UNESCO. Lalu resolusi itu secara resmi dikonfirmasi oleh UNESCO pada hari Selasa (18/10).

Renzi membela sikap yang diambil duta besarnya, dan  mengatakan kepada stasiun radio RTL 102,5, bahwa ia tidak memberikan instruksi khusus kepada utusan mereka di PBB, hanya menyuruhnya untuk berkonsultasi dengan menteri luar negeri Italia.

Suara rakyat Italia atas hal ini, kata Renzi, adalah sesuai dengan "posisi tradisional, dalam arti bahwa Italia secara otomatis dengan cara ini di masa lalu" - sejalan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya.

Namun, kini tampaknya ia menganggap sikap yang diambil oleh duta besarnya perlu diluruskan.

"Saya pikir kita harus kembali membahas dan berpikir: Itu bukan kesalahan dari duta besar," kata dia, mengisyaratkan bahwa Italia mungkin di masa depan menentang resolusi tersebut.

Renzi menyebut resolusi UNESCO tentang tempat-tempat suci di Yerusalem merupakan "cerita mengejutkan." Dia mengatakan dia meminta menteri luar negeri untuk bertemu dengan dia segera, dan menggambarkan resolusi itu sebagai "tidak bisa dimengerti, tidak dapat diterima dan salah."

"Kita tidak bisa melanjutkan gerakan yang bertujuan untuk menyerang Israel. Jika harus untuk keluar dari Uni Eropa karena ini, maka jadilah itu, "kata dia, sebagaimana dilansir dari Times of Israel.

"Untuk mempertahankan bahwa Yerusalem dan Yahudi tidak memiliki hubungan sama halnya dengan menyatakan bahwa matahari gelap: sesuatu yang tidak bisa dimengerti, tidak dapat dipertahankan dan salah. Saya secara khusus mengatakan kepada diplomat yang kami percayakan untuk isu-isu ini bahwa ini tidak dapat dilanjutkan: tidak ada penyangkalan realitas, "kata Renzi.

Ruth Dureghello, presiden komunitas Yahudi di Roma, memuji komentar Renzi ini.

"Kata-kata Bapak Matteo Renzi tentang keputusan UNESCO atas Yerusalem dan suara abstain Italia merupakan sikap penting yang perlu didengar di tengah keheningan mereka di hari-hari belakangan ini," kata Dureghello dikutip oleh situs berita Italia ANSA.

"Itu tidak dapat kami terima sebagai orang-orang Yahudi Romawi,  untuk berpikir bahwa pemerintah kita abstain menghadapi mosi yang begitu terang-terangan anti-Semit dan anti-sejarah."

"Sekarang dengan telah finalnya keputusan UNESCO, Italia membutuhkan tindakan politik yang akan memperbaiki sikap abstain-nya" di badan PBB, Dureghello menambahkan.

"Kami ingin memahami bagaimana kita harus melakukan ini dan apa tekad pemerintah untuk memperbaiki itu."

Dia menambahkan dirinya yakin bahwa "Italia akan dapat mengambil posisi yang jelas untuk memperbaiki sikap abstain yang sangat memalukan ini."

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel di Yerusalem mengucapkan terima kasih kepada Italia untuk mengklarifikasi posisinya. "Kami berterima kasih dan memuji pemerintah Italia atas pernyataan penting ini," kata juru bicara kementerian Emmanuel Nahason.

Selasa lalu UNESCO mengadopsi resolusi yang secara keras mengkritik kebijakan Israel di sekitar kompleks Masjid Al Aqsa atau yang disebut sebagai Temple Mount oleh umat Yahudi.

Teks resolusi tersebut menyebut keseluruhan kompleks Masjid  Al Aqsa hanya dengan nama yang dikenal umat Muslim yaitu Al Aqsa dan Haram Al Haram Al Sharif. Dengan resolusi ini, UNESCO menolak adanya hubungan antara Israel dengan situs umat Yahudi, Temple Mount dan Tembok Ratapan di Yerusalem sekaligus mengakui Masjidil Aqsa sebagai situs warisan budaya umat Islam.

 Ratusan orang melakukan protes di Roma pada hari Rabu melawan sikap abstain Italia.

 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home