Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 16:41 WIB | Selasa, 22 Maret 2016

Polda Metro Jaya: Demo Berakhir Pukul 18.00

Demo taksi di depan Gedung DPR RI. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPANCOM – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal berharap demonstrasi oleh sopir taksi dilakukan dengan tertib dan tidak melakukan tindakan anarkis sebab sudah diatur dalam undang-undang.

"Unjuk rasa diatur UU tapi diatur juga tdk boleh anarkis. Yang sudah terlihat anarkis, di TV dan Medsos, kami akan lakukan penyelidikan. Upaya paksa, penangkapan. Itu jadi bukti bagi kami,ini negara hukum," kata M Iqbal di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, hari Selasa (22/3).

Selain itu, kata Iqbal sekarang situasi sudah kondusif dan aman. Sesuai UU demostrasi ini akan berakhir pukul 18.00 WIB.

"Sekarang sudah kondusif dan Tim kita juga komunikasi ke taksi dan ojek online untuk meredam agar tidak mobilisasi massa. Tadi ada 60 teman teman ojek online di Senayan yang kami amankan untuk meredam situasi," kata dia.

"Kami imbau, gojek dan taksi online meredam tidak monilisasi massa dan tidak perlu tersinggung," dia menambahkan.

Sebelumnya ribuan supir angkutan umum taksi, angkutan kota dan bajaj yang beroperasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, hari Selasa (22/3) ini menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Massa yang sebagian besar adalah supir taksi dari Grup Blue Bird, Ekspress, dan Putra, menyampaikan tuntutan agar transportasi roda empat berbasis online seperti Grabcar dan Uber Taxi dilarang beroperasi.

‪"Kami minta Pemerintahan Jokowi menindak tegas angkutan umum yang tidak memiliki izin resmi beroperasi dengan bebas di tempat kami mencari nafkah. Bubarkan Grab Car dan Uber Taxi," salah satu  demonstran dalam orasinya di depan Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari Selasa (22/3).

‪Para sopir taksi dan angkutan umum yang berunjuk rasa mengeluhkan penghasilannya menjadi berkurang drastis semenjak transportasi berbasis online beroperasi di sejumlah kota besar Indonesia.

‪"Kalau dulu kami bisa dapat penghasilan cukup untuk dibawa pulang, sekarang terasa sangat berat cari nafkah buat anak istri. Kalau Grab Car dan Uber Taxi tetap beroperasi, bisa terjadi perang saudara di jalanan," kata Khaliri, supir taksi dari Grup Blue Bird.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home