Loading...
HAM
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 16:35 WIB | Sabtu, 17 Agustus 2013

Polisi akan Tangkap Aktivis yang Menuju Papua

Para peserta Freedom Flotilla telah melakukan perjalanan 5.000 km di darat. Mereka akan berlayar ke Papua hari ini (17/8) (foto: abc.net.au).

AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM - Polri memperingatkan akan menangkap atau menahan kelompok aktivis yang hari Sabtu (17/8) ini berencana berangkat berlayar menuju Papua. Wakapolda Papua, Paulus Waterpauw, mengatakan kedatangan kapal adalah tidak sah dan akan dihentikan oleh angkatan laut atau mungkin ditahan pihak imigrasi.

Wakapolda memperingatkan bahwa siapa saja yang memiliki catatan kriminal atau ada dalam daftar buronan negara, akan ditangkap.

Presiden juga sudah mengeluarkan peringatan keras kepada negara-negara lain, mengatakan mereka tidak boleh melanggar kedaulatan Indonesia dan menyebabkan keresahan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan provinsi Papua adalah bagian dari Indonesia dan itu harus dihormati.

Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natelegawa juga telah menolak rencana pelayaran itu. "Mereka mencari publikasi murahan," katanya. Marty Natelegawa mengatakan Indonesia telah melakukan kontak dengan Australia namun belum meminta supaya mencegah kapal berlayar.

Kelompok aktivis tersebut menamakan diri Freedom Flotilla, mereka menyiapkan tiga kapal yang akan berlayar dari Cairns ke Papua dengan tujuan menyoroti perlunya perdamaian dan stabilitas di daerah itu. Awaknya terdiri dari sejumlah sesepuh Aborigin, pengungsi Papua, pembuat film dan aktivis lainnya.

Penyelenggara Freedom Flotilla mengatakan mereka ingin menunjukkan pada dunia supaya tahu pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Papua.

Salah satu awak Freedom Flotilla, Amos Wainggai datang ke Australia sebagai pengungsi dan ia mengatakan pelayaran ini berbahaya, namun dia siap mengambil risiko itu. "Hal ini berbahaya tapi bagi saya, saya akan berjuang untuk rakyat saya di Papua. Saya harus berjuang untuk mereka. Ibuku, saudara-saudara saya," kata Wainggai kepada Radio Australia.

"Saya datang ke sini untuk memperjuangkan kemerdekaan. Sekarang saya ingin memberitahu semua masyarakat di dunia, apa yang terjadi," katanya.

Papua Freedom Flotilla telah menyelesaikan tahap pertama dari perjalanannya dengan perjalanan dari Danau Eyre di selatan Australia ke Cairns di Queensland Australia. (abcnews.net.au)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home