Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 10:41 WIB | Minggu, 19 Februari 2023

Polisi Bulgaria Temukan Truk dengan 18 Mayat Migran

Truk itu membawa 40 migran, diduga dari Afghanitan, dan yang selamat sedang dalam perawatan.
Mayat 18 migran tergeletak di tanah dekat sebuah truk terbengkalai, di desa Lokorsko, dekat Sofia, Bulgaria, Jumat, 17 Februari 2023. Polisi di Bulgaria pada hari Jumat menemukan sebuah truk terbengkalai berisi mayat 18 migran, yang tampaknya mati lemas di dalam kompartemen rahasia di bawah tumpukan kayu. Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa menurut informasi awal, truk tersebut membawa sekitar 40 migran dan para penyintas dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan darurat. (Foto: AP)

SOFIA, SATUHARAPAN.COM - Polisi di Bulgaria pada hari Jumat (17/2) menemukan sebuah truk terbengkalai berisi 18 mayat migran, yang tampaknya mati lemas.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa menurut informasi awal, truk tersebut membawa sekitar 40 migran dan para penyintas dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan darurat.

Menteri Kesehatan Bulgaria, Assen Medzhidiev, mengatakan sebagian besar korban selamat berada dalam kondisi sangat buruk. “Mereka menderita kekurangan oksigen, pakaian mereka basah, kedinginan, dan jelas tidak makan selama berhari-hari,” kata Medzhidiev.

Truk itu ditemukan terbengkalai di jalan raya dekat ibu kota, Sofia. Pengemudinya tidak ada di sana, tetapi polisi menemukan para penumpang di sebuah kompartemen rahasia di bawah tumpukan kayu.

Pihak berwenang tidak segera memberikan informasi kewarganegaraan para migran tersebut. Media Bulgaria melaporkan mereka semua berasal dari Afghanistan.

Bulgaria, negara Balkan berpenduduk tujuh juta jiwa dan anggota Uni Eropa termiskin, terletak di jalur utama bagi para migran dari Timur Tengah dan Afghanistan yang ingin memasuki Eropa dari Turki. Sangat sedikit yang berencana untuk tinggal, dengan sebagian besar menggunakan Bulgaria sebagai koridor transit dalam perjalanan ke arah barat.

Bulgaria telah membangun pagar kawat berduri sepanjang 259 kilometer (161 mil) perbatasannya dengan Turki, tetapi dengan bantuan pedagang manusia lokal banyak migran masih bisa masuk.

Di Inggris pada Oktober 2019, polisi menemukan 39 mayat di dalam kontainer berpendingin yang telah diangkut ke Inggris. Polisi Inggris mengatakan semua korban, yang berusia antara 15 hingga 44 tahun, berasal dari desa-desa miskin di Vietnam dan diyakini telah membayar penyelundup untuk membawa mereka dalam perjalanan berisiko menuju kehidupan yang lebih baik di luar negeri.

Polisi mengatakan mereka meninggal karena kombinasi kekurangan oksigen dan kepanasan di ruang tertutup. Truk yang ditemukan di kota Grays, sebelah timur London, tiba di Inggris dengan kapal feri dari Zeebrugge di Belgia. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home