Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 21:49 WIB | Rabu, 13 April 2016

Polisi Panama Serbu Markas Mossack Foncesca

Warga berunjuk rasa menentang Presiden Mauricio Macri di luar Istana Kepresidenan di Buenos Aires, 7 April 2016, setelah jaksa membuka penyelidikan perjanjian finansial offshore-nya yang terungkap dalam Panama Papers. Macri pada Kamis mengatakan bahwa dia tidak melakukan kelalaian yang berakibat pada kegiatan ilegal pada asetnya sebagai pejabat publik setelah dokumen Panama Papers mengungkap namanya. (Foto: Antara)

PANAMA CITY, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian pada hari Selasa (12/4) menyerbu markas firma hukum Panama setelah kebocoran dokumen yang mengungkap bagaimana orang-orang kaya dan kuat di dunia menggunakan perusahaan offshore untuk menyembunyikan aset mereka.

Polisi dari unit kejahatan terorganisasi melancarkan penyerbuan ke Mossack Fonseca “tanpa insiden atau gangguan,” ujar jaksa penuntut dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa penggeledahan akan dilakukan di markas perusahaan itu di Panama City dan cabangnya.

Perdana menteri Islandia terpaksa mengundurkan diri setelah namanya muncul sebagai salah satu penerima bantuan dari sebuah perusahaan offshore. Perdana menteri Inggris juga harus mengungkapkan catatan pajaknya.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah berusaha mengalihkan perhatian dengan mengklaim bahwa semua itu adalah rencana AS untuk melawannya.

Tiongkok telah menyensor forum dan media online untuk mencegah terungkapnya nama-nama kerabat dekat dalam kepemimpinan.

Dan sejumlah orang kaya di Australia, Prancis, India, Meksiko, Peru, Spanyol dan tempat lain menghadapi kemungkinan diselidiki atas dugaan pengemplangan pajak setelah nama mereka muncul di beberapa dari 11,5 juta dokumen. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home