Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 12:39 WIB | Jumat, 02 September 2022

Polwan Lahir Karena Ada Tugas Khusus Yang Tak Bisa Dilakukan Laki-laki

Monumen Polwan di Bukittinggi, Sumatera Barat. (Foto: Humas Polri)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Pada tanggal 1 September, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memperingati hari Polisi Wanita (Polwan) Indonesia.

Kehadiran Polwan mungkin dengan alasan deserhana, namun serius: ada momen di mana polisi laki-laki mendapat kesulitan saat melaksanakan sebuah tugas yang berhadapan dengan pihak perempuan.

Situs Museum Polri menyebutkan, pada awal tahun 1948 polisi kesulitan dalam melakukan pemeriksaan fisik pada korban, tersangka, atau saksi perempuan. Akhirnya para polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi atau pegawai sipil perempuan untuk melakukan pemeriksaan.

Itu terjadi, karena sebelum tahun 1948, perempuan belum diperbolehkan untuk mengikuti pendidikan kepolisian ataupun menjadi polisi. Kala itu, tugas polisi hanya bisa dilaksanakan oleh laki-laki.

Berangkat dari permasalahan ini, organisasi perempuan dan organisasi perempuan Islam di Bukittinggi, Sumatera Barat mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian.

Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi akhirnya memberikan kesempatan mendidik perempuan pilihan menjadi polisi.

Pada tanggal 1 September 1948, secara resmi disertakan enam siswa perempuan yang cikal bakal Polwan. Yakni Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher.

Keenamnya mulai mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama 44 siswa laki-laki di SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi. Sejak itu, tanggal 1 September diperingati sebagai Hari Polwan Indonesia.

Hari lahirnya Polwan juga diabadikan dengan monumen Polwan di Bukittinggi. Berdasarkan informasi dari laman Kebudayaan Kemendikbud, pendirian tugu tersebut beriringan dengan dibukanya pendidikan kepolisian pertama untuk perempuan di Indonesia.

Tugu ini terletak di persimpangan tiga jalan Sudirman dengan jalan H. Agus Salim, Bukittinggi. Tugu tersebut berukuran 6 x 6 x 8 meter dengan dikelilingi taman kecil berukuran taman 21 m x 12 m.

Tugu Polwan diresmikan tanggal 27 april 1993. Tugu itu diresmikan oleh Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Polisi Banurusman.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home