Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:09 WIB | Senin, 11 Juli 2016

Prancis Ingatkan ISIS Melemah, Ekstremis Lain Menguat

Polisi Front Al-Nusra yang beroperasi di bawah koalisi kelompok pemberontak yang disebut "Jaish Al Fateh", juga dikenal sebagai "Tentara Fatah" (Tentara Penaklukan), membawa sisa-sisa bahan peledak yang ditemukan di pinggir jalan yang menghubungkan Idlib dan daerah Armanaz di Suriah, April 2016. (Foto dari Al Arabiya / Reuters)

WARSAWA, SATUHARAPAN.COM  - Presiden Prancis, Francois Hollande, menyerukan sanksi internasional terhadap kelompok afiliasi Al-Qaeda di Suriah, dan memperingatkan bahwa kemunduran dan kekalahan yang dialami Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) bisa memberi peluang meningkatnya kelompok-kelompok ekstremis lainnya.

"Daesh (singkatan dalam bahasa Arab untuk ISIS) mengalami kemunduran," kata Hollande, seperti dikutip AFP. Dia mengatakan setelah pertemuan dengan para pemimpin dari  Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Italia dan Ukraina di sela-sela pertemuan puncak NATO di Warsawa, hari Sabtu (9/7).

Tapi, Hollande menambahkan, "Kita juga harus menghindari situasi di mana Daesh me lemah, kelompok lain menjadi lebih kuat."

Hollande mengkhususkan  kelompok Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, yang  mendapatkan keuntungan akibat serangan militer pimpinan AS terhadap rivalnya, ISIS.

Dihadapkan dengan rentetan serangan udara dan serangan darat oleh pasukan lokal, ISIS telah kehilangan banyak wilayah di Suriah dan Irak dalam beberapa bulan terakhir.

"Kita harus berkoordinasi untuk melanjutkan tindakan terhadap Daesh, tetapi juga... mengambil tindakan efektif terhadap Front Al-Nusra," kata Hollande, mengarahkan pernyataannya itu kepada Rusia dan Amerika Serikat.

Pada hari Rabu, Presiden AS, Barack Obama, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, sepakat dalam pembicaraan telepon untuk "mengintensifkan" koordinasi militer antara kedua negara di Suriah.

Rusia sejak Mei melancarkan serangan udara dan mendorong bersama dengan AS melakukan serangan terhadap sasaran jihadis di Suriah, namun saran itu ditolak oleh Washington.

Gedung Putih melaporkan bahwa kedua pemimpin, dalam pembicaraan mereka pekan ini, menegaskan komitmen mereka untuk mengalahkan ISIS dan Front Al-Nusra.

Kedua kelompok itu dikecualikan dalam kesepakan gencatan senjata yang lebih luas yang ditengahi Moskow dan Washington pada bulan Februari.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home