Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:47 WIB | Jumat, 25 Oktober 2019

Presiden Aoun: Sektarianisme dan Korupsi Hancurkan Lebanon

Presiden Lebanon, Michel Aoun, ketika berpidato merespons protes rakyat yang terjadi di seluruh negeri, Kamis (24/10). (Foto: dari NNA)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Presiden Lebanon, Michel Aoun, dalam pidato yang pertama setelah delapan hari protes rakyat terhadap pemerintah, mengatakan bahwa sektarianisme dan korupsi telah menghancurkan negara itu.

“Saya mendengar banyak seruan untuk perubahan pemerintahan; pemerintah tidak bisa diubah dalam semalam. Itu harus terjadi melalui reformasi konstitusi," kata Aoun,  hari Kamis (24/10) yang dikutip kantor berita nasional NNA.

Dia menyalahkan sektarianisme korupsi yang terjadi di semua partai politik yang menghancurkan negara. Dan dia menyatakan menolak untuk mundur.

Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon, Saad Hariri, mengatakan dia menyambut seruan Aoun untuk perlunya meninjau pemerintah saat ini melalui mekanisme konstitusional yang ada, katanya pada akun Tweeternya, hari Kamis.

Sedangkan pemimpin Druze Lebanon, Walid Jumblatt, seperti dikutip Al Arabiya, mengatakan bahwa solusi terbaik dari protes massa yang dipicu oleh krisis ekonomi adalah mempercepat perubahan pemerintah seperti yang diusulkan oleh Aoun. Dia yang berpidato setelah Aoun juga mengatakan bahwa Lebanon membutuhkan konstitusi baru yang non sektarian.

“Politisi harus mengembalikan dana dari penggelapan. Korupsi tidak memiliki agama atau sekte ... Mari mengekspos korupsi dan menyerahkan masalah ini ke tangan pengadilan," kata Michel Aoun. "Semua partai politik bertanggung jawab untuk melindungi dana publik dari pencurian," tambahnya.

Aoun menyebut reformasi yang diusulkan oleh Perdana Menteri Saad Hariri sebagai solusi untuk krisis. "Reformasi yang telah disahkan adalah langkah pertama untuk menyelamatkan Lebanon," katanya. Salah satunya adalah rancangan undang-undang yang menghapus kekebalan politik anggota parlemen dan pejabat pemerintah.

Dia akhir pidatonya, dia  menyebutkan bahwa "kebebasan berekspresi adalah hak yang dihormati dan dihargai oleh semua orang." Dan kemudian menyerukan kepada warga untuk memantau reformasi untuk memastikan keberhasilannya.

Dia mengundang untuk dialog konstruktif, karena dialog adalah solusi terbaik. “Saya siap bertemu dengan perwakilanmu ... untuk mendengarkan tuntutanmu," katanya kepada rakyat Lebanon.

Memblokir Jalan

NNA melaporkan massa berkumpul di lapangan Jal El Deeb Square untuk menonton pidato Aoun di layar raksasa. Semua partai, termasuk Gerakan Patriotik Masa Depan (FPM) pimpinan Aoun menjadi sasaran protes yang menuntut pengunduran diri pemerintah. Menantu Aoun yang menjabat Menteri Luar Negeri, Gebran Bassil, juga yang disebut dalam teriakan para demonstran.

Banyak jalan di seluruh Lebanon diblokir massa, termasuk jalan raya utama ke Beirut. Tentara dikerahkan di seluruh negeri, termasuk di Nabatieh, di wilayah selatan, tempat para demonstran diserang oleh pihak tertentu.

Aoun juga bertemu Perwakilan Sekretaris Jenderal PBB di Beirut, Jan Kubis, yang memberi menyampaikan posisi Kelompok Dukungan Internasional tentang perkembangan saat ini, menurut informasi dari kantor kepresidenan.

Sementara itu, dilaporkan bahwa ketua Parlemen dan ketua partai Amal Syiah, Nabih Berri, tampil mengkritik protes rakyat. Dia mengatakan Lebanon tidak dapat menahan "penundaan,"  seperti dinyatakan melalui TV al-Manar Lebanon yang dikontrol Hizbullah.

Dan Al Arabiya melaporkan bahwa ada kekhawatiran para pendukung Amal Syiah dan Hizbullah pimpinan Hassan Nasrallah mungkin akan mencoba dan menyerang para demonstran, setelah pertikaian yang terjadi antara kedua kelompok itu dengan Tentara Lebanon pada hari Senin lalu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home