Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 19:27 WIB | Selasa, 01 November 2016

Presiden: Capaian Proyek 35.000 MW Belum Memuaskan

Presiden Joko Widodo (kiri) saat memimpin Rapat Terbatas mengenai “Perkembangan Pembangunan Proyek Listrik 35.000 MW” di Kantor Presiden, hari Selasa (1/11). (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo menegaskan kepada pihak terkait untuk bekerja lebih keras lagi karena hasil laporan pencapaian proyek listrik 35.000 MW yang masih belum mencapai target.

“Capaian ini jelas belum memuaskan, kita harus bekerja lebih keras lagi,” kata Presiden saat memimpin Rapat Terbatas mengenai “Perkembangan Pembangunan Proyek Listrik 35.000 MW” di Kantor Presiden, hari Selasa (1/11).

Menurut Presiden, data hingga 24 Oktober 2016 menyebutkan bahwa realisasi pembangkit COD program 35.000 MW  baru mencapai 36 persen dari target kumulatif sampai dengan tahun 2016. Sedangkan, realisasi pembangkit COD program FTP 1, FTP 2 dan reguler baru yang merupakan bagian program 7.000 MW mencapai 83 persen dari target kumulatif sampai dengan tahun 2016 atau 53 persen dari target keseluruhan.

“Dengan demikian realisasi COD pembangkit listrik secara keseluruhan sampai dengan 24 Oktober 2016 masih sebesar 9,4 persen dari target keseluruhan,” kata Presiden.

Lebih lanjut Presiden mengatakan, dari segi calon investor di bidang ketenagalistrikan, jumlahnya sangat banyak namun tingkat realisasinya masih tergolong rendah. Data menunjukkan bahwa 71 proyek dari 109 proyek masih dalam tahap perencanaan dan pengadaan.

“Saya minta semuanya dibuka, dievaluasi satu per satu sehingga kita semua bisa mengetahui di mana masalahnya dan selanjutnya bisa segera diselesaikan di lapangan,” kata Presiden.

Dalam pengantarnya, Presiden Jokowi juga mengingatkan agar dalam pembangunan proyek ketenagalistrikan tersebut, untuk mempertimbangkan penggunaan energi terbarukan.

“Kita juga beri prioritas pada geothermal, sampah, hydro, micro hydro, karena kita harus mampu memanfaatkan seluruh potensi pembangkit listrik yang ada,” imbuhnya.

Presiden Jokowi juga meminta kepada BPKP untuk memastikan status 34 proyek pembangkit listrik yang mangkrak. Proyek yang sudah menelan biaya triliunan rupiah ini harus dipastikan statusnya, apakah bisa dilanjutkan atau tidak.

“Kalau memang ini tidak bisa diteruskan ya sudah berarti saya bawa ke KPK. Karena ini menyangkut uang yang bukan kecil, gede sekali 34 proyek pembangkit listrik sampai sekarang saya belum dapat kepastian mengenai ini,” kata Presiden menutup sambutannya.

Dalam Rapat Terbatas tersebut tampak hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung,

Kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Ardan Adiperdana dan Direktur Utama PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir. (Setpres)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home