Presiden Filipina Batalkan Kunjungan LN Pasca Ledakan Davao
MANILA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, pada hari Sabtu (3/9) mengumumkan pembatalan keberangkatan ke Brunei yang merupakan perjalanan perdana ke luar negeri setelah dilantik, menyusul ledakan mematikan di kota asalnya, Davao.
Hal itu dikatakan oleh juru bicarnya, sebagaimana disiarkan oleh ndtv.com.
Alat peledak rakitan telah memorak-porandakan pasar malam di kota selatan Davao, pada hari Jumat (2/9), menewaskan sedikitnya 14 orang dan menyebabkan 67 lainnya luka-luka.
Duterte, yang berada di Davao pada saat pengeboman, mengunjungi lokasi ledakan dan memantau situasi di sana dengan kabinetnya bersama pejabat teras keamanan.
Sekretaris Komunikasi Presiden Martin Andanar kepada AFP mengatakan kunjungan ke Brunei seharusnya dilaksanakan pada hari Minggu besok sampai Senin tetapi telah dibatalkan.
Duterte, yang menjabat dua bulan yang lalu, awalnya dijadwalkan untuk mengunjungi Bandar Seri Begawan sebagai bagian dari perjalanan perdana ke negara-negara tetangga.
Namun, kata Andanar, Duterte masih mempertahankan rencana perjalanannya ke Laos pada hari Selasa ini untuk menghadiri pertemuan puncak regional ASEAN dan kunjungan kerja ke Indonesia pada hari Kamis.
Duterte telah menetapkan perdamaian dan disiplin sebagai prioritas utama pemerintahannya. Ia meluncurkan perang melawan kejahatan yang telah merenggut lebih dari 2.000 jiwa.
Setelah ledakan itu, ia menyatakan "keadaan darurat" nasional, yang menurut penasihat keamanannya memberi kekuatan ekstra kepada militer untuk melakukan operasi penegakan hukum yanag biasanya dilakukan hanya oleh polisi.
Editor : Eben E. Siadari
WHO dan 50 Negara Peringatkan Serangan Ransomware pada Rumah...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sekitar 50 negara mengeluarkan peringatan ...