Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:31 WIB | Rabu, 25 September 2013

Presiden Iran, Rouhani, Memilih Tidak Dulu Bertemu Obama

Presiden Iran, Hassan Rouhani. (Foto: un.org)

WASHINGTON,  SATUHARAPAN.COM - Presiden Iran yang baru terpilih, Hassan Rouhani memilih tidak melakukan pertemuan singkat dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, karena akan terlalu rumit bagi Iran sendiri. Demikian dikatakan pejabat Gedung Putih hari Selasa (24/9).

Sebelumnya banyak dibicarakan tentang kemungkinan Obama bertemu Rouhani di tengah sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York. Kedua kepala Negara telah menyampaikan pidato pada hari yang sama.

"Iran semestinya kembali kepada kami," kata seorang pejabat senior pemerintahan Obama. "Hal itu jelas itu terlalu rumit bagi mereka untuk melakukannya saat ini, dan dikembalikan kepada dinamikan internal mereka (Iran) sendiri.”

Disebutkan bahwa pihak Gedung Putih telah menawarkan para pejabat Iran untuk mengatur "diskusi" antara Obama dan Rouhani di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB (UNGA), pekan ini, kata pejabat itu.

Namun demikian negosiasi formal antara kedua belah pihak akan dilakukan antara Menteri Luar Negeri John Kerry dan mitranya dari Iran dalam pembicaraan mengenai program nuklir Iran minggu ini. Pertemuan itu akan melibatkan diplomat dari Rusia, China, Inggris, Perancis dan Jerman.

"Kami tidak siap untuk kedua kepala negara atau presiden untuk bernegosiasi tentang isu nuklir," kata pejabat itu.

Teheran dan Washington memutuskan hubungan diplomatik pada tahun 1979 menyusul penggulingan penguasa Iran yang didukung AS oleh kaum revolusioner Islam. Kedua Negara telah terjebak pada kebuntuan selama bertahun-tahun atas ambisi nuklir pemerintah Iran.

Rouhani, disebutkan telah menyampaikan tawaran baru-baru ini yang menunjukkan bahwa dia tertarik pada keterlibatan lebih besar Amerika Serikat. Iran ingin ingin bergerak di luar jalan buntu dalam hubungan dengan Washington.

Dalam sidang di PBB itu, Obama mengatakan bahwa dia tertarik dalam mengupayakan taktik diplomatik dalam mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.  Washington tidak mencari perubahan rezim dan menghormati hak rakyat Iran untuk mengakses energi nuklir damai. (ria.ru)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home