Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 17:39 WIB | Rabu, 08 Februari 2017

Presiden Jokowi Ingatkan Kartu Indonesia Pintar Bisa Dicabut

Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMP Negeri 2 Kota Ambon, pada hari Rabu (8/2). (Foto: BPMI Setpres)

AMBON, SATUHARAPAN.COM - Usai menyerahkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMP Negeri 2 Kota Ambon, pada hari Rabu (8/2).

Sebanyak 1.265 siswa SD, SMP dan SMK/SMA menerima KI:.  Besarnya bantuan yang diberikan berbeda-beda, yakni siswa SD mendapatkan bantuan Rp 450.000, siswa SMP menerima Rp 750.000 dan siswa SMA/SMK mendapatkan Rp 1 juta.

“Uang itu bisa diambil di BNI dan BRI. Tapi ngambilnya kalau tidak perlu jangan diambil dulu, biar ditabung,” kata Presiden Joko Widodo.

Kepala Negara juga mengingatkan agar penggunaan dana bantuan tersebut benar-benar untuk kegiatan belajar, seperti membeli buku atau seragam.

“Tidak boleh untuk membeil pulsa. Hati-hati kalau ada yang membeli pulsa, kartunya dicabut,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, Presiden berpesan agar para siswa belajar dengan baik, beribadah yang rajin serta olahraga yang rutin, sehingga anak-anak sehat semuanya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan bahwa KIP akan dibagikan kepada 16,4 juta anak di seluruh Indonesia dan akan ditingkatkan menjadi 17,9 juta anak. Jumlah tersebut sudah termasuk 896.000 KIP untuk anak yatim piatu dan panti asuhan.

“Yang sudah dibagikan sebanyak 158.000 anak dan sisanya 736.000 anak yatim piatu dan panti asuhan akan segera dibagikan,” kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga membagikan sepeda kepada sejumlah siswa mulai dari tingkat SD hingga SMA yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukannya. Berbagai pertanyaan yang diajukan mulai dari soal Pancasila, nama kota, nama kabupaten, nama provinsi, dan jenis ikan.

Ditemui usai acara, Presiden menerangkan bahwa bantuan yang diberikan tersebut merupakan bentuk investasi pemerintah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas. Baginya langkah tersebut, harus dimulai saat ini juga.

"Saya kira investasi yang kita lakukan ini adalah investasi untuk pembangunan Sumber Daya Manusia di mana pun karena ini penting dalam rangka ke depan persaingan antarnegara, persaingan antarindividu, dan kita harus siapkan mulai dari sekarang," katanya.

Turut menyertai Presiden dan Ibu Negara Iriana dalam acara tersebut, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Gubernur Maluku Said Assagaff. (PR)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home