Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 15:46 WIB | Minggu, 13 November 2016

Presiden Jokowi Jelaskan Tidak Mengintervensi Kasus Ahok

Presiden Joko Widodo (baris depan, keempat kanan) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (keempat kiri), KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (kedua kanan), Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan (kedua kiri), Komandan Korps Marinir TNI Mayjen TNI (Mar) R.M. Trusono (ketiga kiri), Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksamana (kiri), Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan (kanan), Seskab Pramono Anung (ketiga kiri) berfoto bersama di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/11). Presiden menegaskan, loyalitas Korps Marinir TNI Angkatan Laut kepada negara dan rakyat, setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika sudah tak perlu diragukan lagi. (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo menjelaskan alasannya tidak ingin mengintervensi proses hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Saya tidak akan intervensi terhadap proses hukum itu, (karena) begitu intervensi setiap hal akan lari ke saya," kata Presiden Jokowi pada Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Rapimnas I Partai Persatuan Pembangunan Tahun 2016 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, hari Minggu (13/11).

Presiden mengaku betul-betul menjaga itu dan tidak ingin sedikit pun mencampuri proses hukum yang sedang berjalan dan menegaskan bahwa proses hukum bahkan untuk kasus apa pun memerlukan waktu sehingga ia meminta masyarakat untuk bersabar.

"Saya betul-betul menjaga itu dan proses hukum masih berjalan, jadi sabar," kata Jokowi.

Dia juga mengomentari demonstrasi 4 November 2016 yang sangat dimengertinya sebagai aksi dengan niat yang baik, tetapi dia mengingatkan proses yang sedang berlangsung sudah masuk wilayah hukum bahkan sebelum demonstrasi dilakukan, proses hukum sudah berlangsung.

"Sebelum demo sudah masuk proses hukum, saksi sudah dimintai keterangan," kata Jokowi.

Presiden juga kembali mengingatkan umat kepada Pancasila sebagai kekuatan pemersatu bangsa.

Selain itu, kata dia, sistem kenegaraan Indonesia juga menjamin penyampaian aspirasi, pendapat, dan menghargai kemajemukan serta kebhinekaan.

"Saya sebagai Presiden, Kepala Negara, ingin agar persatuan, kebersamaan betul-betul dijaga, prinsip dan nilai Pancasila harus tetap utuh," kata Presiden Jokowi. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home