Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:54 WIB | Kamis, 05 Januari 2017

Presiden Minta Tol Laut dan Udara Gerakkan Ekonomi Daerah

Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden, Mensesneg, dan Seskab memasuki ruang Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Bogor, Jabar, Rabu (4/1) pagi. (Foto: seskab.go.id/Jay)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengingatkan jajaran menteri Kabinet Kerja agar program tol laut dan jembatan udara mampu menggerakkan ekonomi daerah, sehingga lancar konektivitas antardaerah.

"Jadi tidak hanya membawa barang ke daerah pedalaman, terpencil, dan terdepan, tapi sebaliknya juga harus mampu mengangkut balik barang-barang yang dihasilkan daerah-daerah tersebut ke daerah-daerah yang lain di seluruh pelosok tanah air," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas dengan topik "Pengembangan Program Tol Laut dengan Pos Logistik dan Jembatan Udara (Tol Udara) di kantor Presiden, Jakarta, hari Kamis (5/1).

Presiden menegaskan kembali mengenai prioritas pembangunan infrastruktur transportasi yang menjalin konektivitas antarkota, antarkabupaten, antarprovinsi, antarpulau dan antarwilayah, khususnya untuk daerah-daerah yang masih sulit terjangkau.

Menurut dia, tujuan utamanya adalah pemerataan pembangunan serta mempersempit ketimpangan antar kota dengan desa, antardaerah dengan daerah, antarwilayah di seluruh pelosok tanah air.

"Saya ingin mengingatkan lagi bahwa membangun konektivitas bukan hanya semata-mata membangun infrastruktur transportasi, tapi juga dikaitkan dengan sistem logistik, dan distribusi multimoda," katanya.

"Itu artinya kita tidak cukup hanya membangun pelabuhan dan bandara, dan tidak cukup hanya menyediakan angkutan barang di laut maupun di udara. Dengan kewajiban mengangkut barang-barang dan pokok dari dan ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan daerah perbatasan."

Dalam ratas tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga harus memastikan barang yang diangkut melalui tol laut maupun jembatan udara bisa sampai ke daerah-daerah pedalaman daerah terpencil dan pulau terluar.

"Karena saudara kita di daerah tersebut bukan hanya harus membayar dengan harga yang berlipat-berpuluh kali lipat lebih mahal dengan yang ada di Jawa, namun juga sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok," katanya.

"Untuk itu, saya minta moda tol laut maupun jembatan udara ini harus betul-betul terintegrasi bukan hanya dengan kawasan industri, namun juga dengan sentra-sentra logistik," dia menegaskan.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home