Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 07:15 WIB | Minggu, 30 Agustus 2020

Presiden Prancis Prihatin pada Situasi Hong Kong dan Muslim Uighur

Seorang demonstran etnis Uighur mengenakan topeng saat dia menghadiri protes terhadap China di depan Konsulat China di Istanbul, Turki. (Foto: dok. Reuters)

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengungkapkan keprihatinan yang mendalam tentang situasi di Hong Kong dan hak asasi manusia bagi minoritas Muslim Uighur di China dalam pertemuan pada hari Jumat (28/8) dengan diplomat tertinggi pemerintah China, anggota dewan negara, Wang Yi, kata kantornya.

Setelah protes berbulan-bulan, undang-undang keamanan baru diberlalkukan di Hong Kong yang menuai kritik luas di Barat karena membahayakan hak-hak dasar dan kebebasan yang dijanjikan wilayah administratif khusus ketika kembali ke pemerintahan China pada tahun 1997.

Perserikatan Bangsa-bangsa memperkirakan bahwa lebih dari satu juta Muslim Uighur telah ditahan di kamp-kamp di wilayah Xinjiang. China menyangkal adanya penganiayaan dan mengatakan kamp tersebut menyediakan pelatihan kejuruan dan diperlukan untuk melawan ekstremisme. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home