Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:55 WIB | Sabtu, 30 April 2016

Presiden Resmikan Pasar Doyo Baru Sentani di Papua

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong berharap pasar Doyo Baru Sentani dapat menjadi suatu wadah perpaduan suku asli maupun pendatang dan terjadi harmonisasi kehidupan antara semua kelompok. (Foto: kemendag.go.id)

SENTANI, SATUHARAPAN.COM - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), meresmikan Pasar Doyo Baru Sentani di Kabupaten Jayapura, Papua, pada hari Sabtu (30/4).

Dalam pesannya, Presiden meminta masyarakat, pemerintah daerah, dan pedagang turut menjaga pasar tetap bersih, tidak becek, dan bau.

Peresmian ini dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong (Tom), Gubernur Papua Lukas Enembe, Ketua Majelis Rakyat Papua, tokoh-tokoh adat, serta Muspida.

Dalam laporannya, Mendag Tom menyatakan peresmian Pasar Doyo Baru menjadi sangat istimewa karena sudah ditunggu keberadaannya oleh masyarakat.

"Pasar ini cukup istimewa, paling besar dan paling penting, dan sudah ditunggu masyarakat setempat sehingga kami yakin akan memberikan manfaat luar biasa," kata Mendag dalam keterangan tertulis, hari Sabtu (30/4).

Mendag juga mengakui peran Presiden Jokowi yang begitu besar dalam menyinergikan antar kementerian yang sangat berperan dalam membantu, menerobos, dan memecahkan kendala-kendala hingga akhir peresmian pasar ini.

"Mohon kita semua menghargai dan menghargai perhatian beliau yang luar biasa, dan mari kita semua bekerja sama dengan baik untuk menyukseskan pasar yang penting ini," pinta Tom Lembong.

Pasar Doyo Baru dibangun dari program Kementerian Perdagangan tahun 2015. Pasar Doyo merupakan satu dari 47 pasar yang dibangun pemerintah, 15 di antaranya adalah pasar skala kabupaten yang berada di Papua dan Papua Barat dengan anggaran sebesar Rp 140 miliar atau total seluruhnya sebesar Rp 207, 43 miliar.

Dalam kesempatan tersebut, Mendag memaparkan pembangunan pasar bukan hanya bersifat fisik semata yang hanya membangun gedung untuk berjualan.

"Pasar itu bukan sekedar gedung fisik, tapi juga kehidupan niaga, kehidupan kita sebagai suatu masyarakat yang berbudaya dan berniaga," katanya.

Menurut dia, pasar Doyo Baru Sentani dapat menjadi suatu wadah perpaduan suku asli maupun pendatang. Mendag berharap terjadi harmonisasi kehidupan antara semua kelompok.

"Selain sebagai wadah pertemuan suku asli dan pendatang, pasar ini juga menjadi tempat fisik yang layak, yang mencerminkan wibawa kita sebagai manusia," ujar Tom.

Tahap berikutnya, lanjut Tom, setiap pedagang dan masyarakat harus saling menjaga, saling merangkul, dan saling mencintai.

"Tujuan dari semua ini adalah masyarakat yang sejahtera, masyarakat yang rukun, dan itu memerlukan suatu kebesaran hati dari kita semua," katanya.

Di akhir sambutannya, Tom Lembong menyatakan terima kasih pada tokoh adat yang dianggap sangat berperan dalam proses pembangunan pasar ini.

"Tokoh adat sangat berperan dalam hal ini. Para tokoh adat telah membawa wibawanya, membawa kebijaksanaannya, untuk bisa merukunkan semua pihak. Tanpa itu, terus terang saya pikir mungkin kita tidak bisa, sulit memadukan semua kalangan," katanya.

Sekretaris Jenderal Kemendag, Srie Agustina, juga meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Jayapura agar dapat menampung para pedagang yang biasa berada di emperan Polres Jayapura dan RS Yowari Sentani ke Pasar Doyo Baru.

Saat ini, Pasar Doyo Baru dapat menampung pedagang di 168 kios dan 120 los. Sisa pedagang yang belum tertampung telah dianggarkan dana sebesar Rp 1,09 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat tahun 2016.

"Kami akan bangun selasar untuk menampung mereka dengan Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 1,09 miliar," ujar Srie.

Menurut Srie, pada setiap peresmian pasar rakyat yang pembangunan/revitalisasinya dibantu dana dari pemerintah, pihak pemerintah ingin memastikan bahwa dana yang dialokasikan Pemerintah Pusat betul-betul digunakan dengan baik sesuai peruntukannya dan penggunaannya, serta dapat bermanfaat bagi pedagang dan masyarakat sekitar.

Usai peresmian oleh Presiden, Srie mendatangi dan berdialog dengan pedagang satu per satu untuk menampung berbagai aspirasi mereka.

Srie juga membeli berbagai sayur, buah, dan hasil bumi yang dijual mama-mama pedagang. Kepada Srie, para pedagang mengaku bangga dan senang menempati pasar Doyo Baru ini.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home