Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 08:13 WIB | Senin, 10 Januari 2022

Presiden Turkmenistan Minta Api di “Gerbang Neraka” Dipadamkan

Presiden Turkmenistan Minta Api di “Gerbang Neraka” Dipadamkan
Api di kawah "Gerbang Neraka" terlihat di dekat Darvaza, Turkmenistan, Sabtu, 11 Juli 2020. (Foto: dok. AP/Alexander Vershinin)
Presiden Turkmenistan Minta Api di “Gerbang Neraka” Dipadamkan
Foto bertanggal 11 Juni 2014 menunjukkan orang-orang mengunjungi “The Gateway to Hell”, sebuah kawah gas besar yang terbakar di jantung gurun Karakum Turkmenistan. Presiden Turkmenistan yang otoriter memberi perintah untuk memadamkan kawah gas alam yang menyala di gurun negara Asia Tengah itu yang dijuluki “Gerbang Neraka”, kata TV pemerintah, hari Sabtu (8/1). Kawah gas Darvaza, yang telah terbakar selama beberapa dekade di tengah gurun Karakum yang luas, telah menjadi salah satu tempat wisata utama di negara bekas Soviet yang tertutup itu. (Foto: dok. AFP)

ASHGABAT, SATUHARAPAN.COM-Presiden Turkmenistan menyerukan dipadamkannya salah satu pemandangan paling terkenal tetapi mengerikan di negara itu, kawah gas alam yang menyala, yang secara luas disebut sebagai “gerbang neraka.”

Kawah di gurun yang terletak sekitar 260 kilometer di utara ibu kota, Ashgabat, telah terbakar selama beberapa dekade dan merupakan pemandangan populer bagi sejumlah kecil turis yang datang ke Turkmenistan, negara yang termasuk sulit dimasuki.

Situs berita Turkmenistan, Turkmenportal, mengatakan bahwa pada tahun 1971, keruntuhan tanah terjadi  pengeboran gas dan membentuk kawah, dengan diameter sekitar 60 meter dan kedalaman 20 meter. Untuk mencegah penyebaran gas, ahli geologi menyalakan api, dan berharap gas akan habis dalam beberapa pekan.

Kebakaran spektakuler yang tidak diinginkan itu tetap menyala sejak itu, dan begitu terkenal sehingga TV pemerintah menunjukkan Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov melaju kencang di sekitarnya dengan truk off-road pada tahun 2019.

Tetapi Berdymukhamedov telah memerintahkan pemerintahnya untuk mencari cara untuk memadamkan api, karena menyebabkan kerusakan ekologi dan mempengaruhi kesehatan orang yang tinggal di daerah itu, kata surat kabar negara Neitralny Turkmenistan melaporkan Sabtu (8/1). (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home