Loading...
INDONESIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 15:38 WIB | Sabtu, 24 September 2016

Profil Ahok-Djarot, Duo Petahana di Pilkada DKI 2017

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. (Foto: Twitter)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Basuki Tjahaja Purnama (50 tahun) dan Djarot Saiful Hidayat (60 tahun), yang resmi diusung oleh PDIP, Golkar, Nasdem, dan Hanura dalam Pilkada DKI 2017, merupakan duo petahana gubernur dan wakil gubernur.

Sepak terjang keduanya di kancah politik maupun pemerintahan tidak perlu diragukan lagi. Ahok di mata masyarakat dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas. Ketegasan Ahok pun kerap menjadi perbincangan hangat di berbagai media, ia dikenal sebagai sosok yang berani dan blak-blakan. Begitu pula dengan Djarot, ia dikenal sebagai sosok tanggap rakyat kecil sejak kiprahnya sebagai Wali Kota Blitar.

Setelah Presiden Joko Widodo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, karena terpilih menjadi Presiden RI pada tahun 2014, Ahok yang kala itu menjabat sebagai Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI menggantikan posisi yang ditinggalkan Joko Widodo.

Sebelumnya, Ahok sendiri adalah seorang Bupati Belitung Timur dengan wakilnya Khairul Effendi. Ia menjabat bupati sejak 3 Agustus 2005 dan kemudian mengundurkan diri dari jabatannya pada tanggal 22 Desember 2006, karena mencalonkan diri dalam pemilihan Gubernur Bangka Belitung. Namun, dalam pemilihan tersebut ia dikalahkan oleh rivalnya, Eko Maulana Ali.

Ahok yang lahir di Belitung Timur itu merupakan lulusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti tahun 1989 dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya Jakarta tahun 1994. Sedangkan, Djarot yang lahir di Magelang merupakan lulusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang tahun 1986 dan juga Magister di Fakultas Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada tahun 1991.

Prestasi Ahok antara lain dinobatkan sebagai 10 Tokoh yang Mengubah Indonesia dari Majalah Tempo (2006), peraih Pin Emas dari Forum Demokrasi (Fordeka) (2006), menjadi Tokoh Antikorupsi 2006 dari Koalisi Kebersamaan Tiga Pilar Kemitraan (2007), dan menerima Bung Hatta Anti-Corruption Award (2013).

Karier Ahok: Direktur Eksekutif Center for Democracy and Transparency, Direktur PT Nurindra Ekapersada (1992-2005), Staf Direksi Bidang Analisa Biaya dan Keuangan PT Simaxindo Primadaya (1994-1995), membangun cikal bakal Kawasan Industri Air Kelik (1994), Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur dari Partai Perhimpunan Indonesia Baru (2004-2005), Bupati Kabupaten Belitung Timur (2005-2006), Anggota DPR RI dari Partai Golkar (2009-2012), Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta (2012 – 19 Nov 2014), dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta (19 Nov 2014 – sekarang).

Prestasi Djarot antara lain Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (2008), Penghargaan Terbaik Citizen’s Charter Bidang Kesehatan, Anugerah Adipura (2006, 2007, dan 2008), Otonomi Award dari Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP), Penghargaan atas terobosan inovasi daerah se-Provinsi Jawa Timur di dalam pembangunan daerahnya (30 April 2008), Penghargaan Upakarti (2007), dan Peringkat Pertama dalam penerapan E-Government di Jawa Timur (22 Maret 2010).

Karier Djarot: Mengampu sebagai Dosen di Universitas 17 Agustus Surabaya, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UNTAG Surabaya, Ketua Komisi A DPRD Jatim, Wali Kota Blitar tahun 2000 sampai 2010, Ketua Bidang Organisasi DPP PDIP (2010-2015), Anggota DPR RI Fraksi PDIP (2014), Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDIP (2015-sekarang), Wakil Gubernur DKI Jakarta (2014-sekarang).

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home