Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 17:58 WIB | Kamis, 19 Juni 2014

Protes Kerusuhan di Sri Lanka, Muslim Menutup Toko

Para petugas polisi Sri Lanka terlihat berjaga di depan toko-toko Muslim yang ditutup menyusul protes kekerasan komunal mematikan, di Kolombo pada 19 Juni 2014. Ratusan bisnis milik Muslim ditutup di ibu kota Sri Lanka pada 19 Juni untuk memprotes kerusuhan mematikan yang dilakukan ekstremis Budha, menentang permohonan Presiden Mahinda Rajapakse untuk tetap dibuka. (Foto: AFP)

KOLOMBO, SATUHARAPAN.COM - Ratusan tempat bisnis milik Muslim di Kolombo, ibu kota Sri Lanka, pada Kamis (19/6) ditutup sebagai protes atas aksi kerusuhan mematikan yang dilakukan oleh ekstremis Buddha. Mereka menentang imbauan Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapakse, untuk tetap membuka usaha mereka.

Toko dan restoran di Kolombo pusat ditutup menyusul aksi kerusuhan di dua resor pantai yang populer dengan wisatawan internasional. Kerusuhan tersebut merenggut empat nyawa dan menyebabkan rumah serta tempat usaha milik masyarakat Muslim hancur.

“Protes ini untuk melawan BBS dan kegagalan polisi dalam melindungi rakyatnya,” ungkap seorang penjaga toko Muslim, yang menolak untuk disebutkan namanya, kepada AFP. “Kami juga meminta pemerintah untuk bertindak melawan orang-orang di balik aksi kerusuhan itu.”

Seorang pengusaha dari etnis Sinhala mengatakan sebagian besar pertokoan di pasar grosir Pettah yang biasanya ramai di Kolombo ditutup.

Aksi kekerasan pada hari Minggu dan Senin malam dituduhkan kepada kelompok garis keras Buddhist Force (BBS) yang berada di perkotaan selatan, Alutgama dan Beruwala, sekitar 60 kilometer bagian selatan Kolombo.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home