Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Sabar Subekti 04:41 WIB | Senin, 27 September 2021

Puluhan Atlet Berprestasi Ikut Kirab Api PON Papua

Salah satu pemilik ulayat Malamoi menyulut api abadi ke dalam lentera yang didesain seperti alat musik Tifa khas Papua di PLTMG Pertamina, Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (25/9). Mengawali rangkaian PON Papua, PLTMG Klamono dipercayakan sebagai tempat pengambilan api PON dengan sejarah dimulainya industri minyak dan gas di tanah Papua. (Foto: Antara/Olha Mulalinda).

JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM-Sejumlah mantan atlet legendaris Indonesia, termasuk yang berasal dari Papua turut ambil bagian dalam kirab api Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Upacara pengambilan api abadi telah dilakukan di PLTMG Pertamina, Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat, pada hari Sabtu (25/9), dan kirab api abadi akan melewati berbagai daerah di Papua.

Rencananya pada Senin (27/9), api PON tiba di Biak. Dua mantan atlet legendaris Yayuk Basuki dari cabang olahraga tenis dan Pino Bahari dari tinju akan membawa api abadi bersama dengan dua atlet berprestasi asal Papua, Maria Aibekob (loncat indah) dan Franklin R Burumi (atletik).

Yayuk Basuki pernah empat kali tampil di Olimpiade, Seoul tahun 1988, Barcelona tahun 1992, Atlanta tahun 1996, dan Sydney tahun 2000.

Yayuk Basuki meraih empat emas Asian Games. Satu diraih pada sektor tunggal putri pada 1998 di Bangkok, Thailand. Dua emas pada sektor ganda putri di Seoul Korea Selatan pada 1986 dan Asian Games 1990 di Beijing bersama Suzanna Wibowo.

Di Beijing tahun 1990, Yayuk juga sukses meraih emas pada nomor ganda campuran bersama sang suami, Hary Suharyadi.

Pino Bahari adalah mantan petinju yang pernah meraih emas pada kelas menengah Asian Games 1990. Dia masih tercatat sebagai petinju Indonesia terakhir yang pernah meraih prestasi tertinggi di pesta olahraga terbesar di Asia tersebut.

Franklin Burumi tercatat sebagai atlet Papua yang pernah meraih medali di PON Kaltim 2008 untuk nomor estafer 4x100m dan PON Riau 2012 untuk nomor 100meter. Dia pernah meraih tiga emas pada gelaran SEA Games 2011 pada nomor 100m, 200m, dan 4x100m.

Maria Aibekob adalah peraih medali perak pada SEA Games 1985 di Bangkok, Thailand dan prestasi lainnya di single event internasional.

Dari Timika pada 28 September, api PON akan dibawa Santia Tri Kusuma dari cabang olahraga balap sepeda sekaligus peraih emas SEA Games 2001 di Kuala Lumpur, SEA Games 2003 di Hanoi. Dan M Bima Abdi Negara dari tenis meja, peraih emas Asian Games Incheon 2014 cabang olahraga atletik nomor lompat jauh, Maria Londa, dan Julius Uwe yang pernah menjadi bintang dari nomor dasalomba cabang olahraga atletik, turut ambil bagian.

Di Wamena, Api PON akan menyertakan Pere Karoba atlet asli Papua yang meraih perunggu pada cabang olahraga dayung single sculls putri di Asian Games 2006, Doha. Dan Yan Yagobi (atletik), Benny Elopere (tinju), dan Hermawan Susanto yang menyabet medali perunggu pada Olimpiade Barcelona 1992 pada sektor tunggal putra bulu tangkis.

 

Di Merauke pada 30 September, kirab api PON melibatkan Rossy Pratiwi Dipoyanti dari tenis meja yang sepanjang kariernya menyabet 13 emas, delapan perak, dan delapan perunggu pada gelaran SEA Games.

Ada juga Suharyadi dari tenis yang pernah tampil di Olimpiade Seoul 1988 dan sukses menorehkan emas pada nomor ganda campuran Asian Games 1990 di Beijing bersama Yayuk Basuki, istrinya.

Juga ada AKBP Engel Berta Kaize dari voli pantai dan Gerald Malasei Balagaize dari lempar lembing.

Api PON rencananya tiba di Sentani pada 1 Oktober dan satu hari kemudian akan sampai di Jayapura. Kali ini Taufik Hidayat dari cabang bulu tangkis dan peraih emas di nomor tunggal Olimpiade Athena 2004 turut membawa api abadi. Hadir pula Rully Rudolf Nere, salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia asli Papua.

Di Jayapura, giliran Lilis Karubaba dari pencak silat yang membawa api abadi. Dia akan hadir bersama Erni Sokoy dari dayung dan Kartika Monim dari cabang voli.

Para atlet berprestasi yang terlibat kirab api PON diharapkan memotivasi atlet muda Indonesia. Yayuk Basuki yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Indonesian Olympian Association (IOA) juga sangat mendukung adanya PON Papua ini.

"Olympian Indonesia sangat mendukung PON Papua. Kami hadir menjadi ikon dan atlet muda akan melihat bahwa kami sangat mendukung mereka. Jadi ini bagian dari tugas kami, memotivasi atlet muda," kata Yayuk Basuki.

Pino Bahari, dikutip Antara mengatakan, hadirnya para olympian dan atlet berprestasi lainnya dari Papua menunjukkan bahwa Indonesia mampu bersaing secara internasional.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home