Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:48 WIB | Selasa, 04 Oktober 2016

Pusat Penelitian Teknologi Bersih LIPI Dukung Pertumbuhan Hijau

Ilustrasi: LIPI, Nanyang Technology University (NTU) Singapura, dan Politeknik Kesehatan Bandung, memberikan alternatif solusi untuk mengatasi limbah tahu di wilayah industri tahu Cibuntu, Kota Bandung. (Foto: dishut.jabarprov.go.id)

TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memiliki pusat penelitian (puslit) baru khusus mengembangkan teknologi bersih yang pemanfaatannya dapat mendukung pertumbuhan hijau di Indonesia.

"Sekarang ini kami ingin menonjolkan teknologi hijau. Tren secara global untuk pemanfaatan teknologi hijau makin besar. Oleh karena itu, kami arahkan ke sana," kata Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Laksana Tri Handoko di sela Festival Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2016 di Serpong, Tangerang, Senin (3/10).

Handoko mengatakan, teknologi bersih begitu beragam jenisnya. Pengembangan teknologi ini dari sisi hulu hingga hilir ternyata penting untuk dikembangkan sekarang. "Permintaan industri untuk teknologi bersih juga makin banyak," katanya.

Ia mengatakan, arah ke depan adalah pertumbuhan hijau. Jadi, bukan cuma produknya yang bersih, melainkan produksinya juga harus bersih. Karena itu, Handoko mengatakan teknologi bersih harus sudah mulai dikembangkan dari sekarang.

Sejauh ini, yang sudah dikembangkan Kedeputian Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI beberapa di antaranya teknologi yang mengatasi limbah tahu di Subang, Jawa Barat.

Teknologi yang mengatasi limbah tahu yang sangat bau, menurut dia, dikembangkan bersama Nanyang Technology University.

Teknologi lain yang dikembangkan adalah pemanfaatan limbah nanas yang ternyata masih dapat diproses menjadi produk bermanfaat di Lembang, Jawa Barat. Teknologi pico hydro juga telah dikembangkan dan dimanfaatkan di beberapa pondok pesantren di Jawa Barat.

Dirjen Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Jumain Ape mengatakan, arah pertumbuhan ekonomi pada masa depan adalah pertumbuhan hijau (green growth). Maka, tidak ada cara lain selain memanfaatkan teknologi bersih.

Guna menciptakan pertumbuhan hijau, menurut dia, memang terkadang tidak ada pilihan lain harus juga menggunakan teknologi tinggi, seperti yang dikembangkan Jerman.

"Itu ciri negara maju, menggunakan teknologi tinggi, dan kita juga harus mengarah ke sana sebenarnya. Demi mencapai pertumbuhan hijau tersebut," katanya. (Ant)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home