Putin Sambut Tawaran Pemimpin BRICS Tengahi Konflik dengan Ukraina
Pejabat Hamas dan Sekjen PBB dilaporkan tiba di Rusia, hadiri KTT BRICS.
KAZAN-RUSIA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyambut baik tawaran para pemimpin BRICS (blok yang dibentuk oleh Brasil Rusia, India, China dan Afrika Selatan) untuk menengahi konflik Ukraina dan memberi tahu mereka bahwa pasukan Moskow tengah bergerak maju di medan perang, kata juru bicaranya, hari Rabu (23/10).
Banyak negara "menyatakan keinginan untuk berkontribusi lebih aktif" dalam menyelesaikan konflik, media pemerintah mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang mengatakan kepada wartawan di sela-sela KTT BRICS.
Dalam pembicaraan pribadi dengan para pemimpin lain, Putin juga menyoroti "dinamika yang sangat positif di garis depan bagi angkatan bersenjata Rusia," kata Peskov.
Hamas Hadir di KTT BRICS
Seorang anggota senior Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, Mousa Abu Marzouk, telah tiba di Moskow dalam sebuah kunjungan yang direncanakan, kantor berita milik pemerintah Rusia, RIA Novosti, melaporkan pada hari Rabu (23/10), mengutip sumber diplomatik.
Anggota politbiro Hamas, Abu Marzouk, bermaksud untuk mengadakan serangkaian pertemuan dengan pejabat Rusia, kata RIA tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Rusia memiliki hubungan dengan semua pemain kunci di Timur Tengah, termasuk Israel, Iran, Lebanon, Otoritas Palestina, dan Hamas.
Moskow telah berulang kali menyalahkan krisis saat ini di Timur Tengah pada kegagalan diplomasi Amerika Serikat, dan menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta dimulainya kembali pembicaraan yang bertujuan untuk menemukan penyelesaian damai.
Sekjen PBB Tiba di Kazan
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, tiba di kota Kazan, Rusia, pada hari Rabu (23/10) untuk menghadiri pertemuan para kepala negara dari kelompok BRICS, kantor berita TASS mengutip pernyataan dari otoritas setempat.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengkritik Guterres pekan ini karena menerima undangan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menghadiri KTT BRICS, sementara tidak menghadiri "KTT perdamaian" mengenai perang di Ukraina.
Kantor Guterres mengatakan bahwa ia akan membahas konflik Ukraina dengan Putin, serta krisis di Timur Tengah. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Partai Oposisi Korea Selatan Ajukan Mosi Pemecatan Presiden ...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Partai-partai oposisi Korea Selatan, hari Rabu (4/12), mengajukan mosi untuk ...