Putra Mantan Diktator Libya Muammar Gaddafi Bebas

TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM - Putra mantan pemimpin Libya, Muammar Gaddafi, Saif al-Islam, dilaporkan telah dibebaskan dari penjara. Dia dipenjara lebih dari empat tahun setelah ia tertangkap oleh milisi pemberontak karena mencoba untuk meninggalkan negaranya, meskipun dijatuhi hukuman mati tahun lalu.

"Dia baik-baik dan aman dan di Libya," kata pengacaranya Karim Khan kepada France 24, mengungkapkan bahwa kliennya telah dibebaskan kembali pada tanggal 12 April, meskipun berita itu belum diumumkan hingga saat ini.

Khan menyatakan bahwa al-Islam tidak menghadapi tuduhan masa depan, dan dilepaskan "sesuai dengan hukum Libya."

Al-Islam telah ditahan oleh milisi otonom di kota pedalaman Zintan, menyusul penangkapannya pada bulan November 2011, dalam perjalanan ke Niger setelah setelah eksekusi ayahnya.

Pada 2015 sebuah pengadilan di Tripoli, di bawah kendali Libya Dawn, sebuah faksi saingan, menjatuhkan hukuman mati kepada al-Islam karena telah memerintahkan tentara untuk menembak sipil, merekrut unit milisi, dan menghasut pemerkosaan dan pembunuhan selama perang sipil Libya.

Sidang ini banyak dikecam oleh organisasi internasional untuk karena peradilan yang tergesa-gesa, dan menggunakan pengakuan yang diperoleh di bawah penyiksaan. Al-Islam tidak pernah diserahkan oleh milisi Zintan.

Al-Islam, 44 tahun, masih dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag untuk sejumlah kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang terkait dengan rezim ayahnya.

Tapi Khan mengatakan bahwa peradilan berulang akan merupakan bahaya ganda. "Dilarang untuk mengadili individu dua kali untuk pelanggaran yang sama," tegasnya.

Al-Islam disebut-sebut akan menjadi pengganti ayahnya, sebelum perang pecah. Dia juga menjalankan gaya hidup mewah, di mana ia dikaitkan dengan politisi paling menonjol di Eropa dan konglomerat, dan aktris Israel yang terkenal. (rt.com)

Editor : Eben E. Siadari