Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 20:20 WIB | Kamis, 20 Februari 2014

Putri Pariwisata Venezuela 2013 Tewas Akibat Tertembak di Kepala Saat Demonstrasi

Putri Pariwisata Venezuela 2013 Tewas Akibat Tertembak di Kepala Saat Demonstrasi
Putri Pariwisata Venezuela 2013, Genesis Carmona dilarikan ke rumah sakit setelah tertembak di kepala saat demonstrasi di Valencia, Venezuela, Selasa (18/2). (Foto: AP)
Putri Pariwisata Venezuela 2013 Tewas Akibat Tertembak di Kepala Saat Demonstrasi
Genesis Carmona. (Foto: dailymail.co.uk)
Putri Pariwisata Venezuela 2013 Tewas Akibat Tertembak di Kepala Saat Demonstrasi
Pemimpin pihak oposisi, Leopoldo Lopez saat menyerahkan diri. (Foto: bbc.co.uk)
Putri Pariwisata Venezuela 2013 Tewas Akibat Tertembak di Kepala Saat Demonstrasi
Leopoldo Lopez memanjat patung pahlawan kemerdekaan Kuba, Jose Marti. (Foto: slate.com)

VALENCIA, SATUHARAPAN.COM – Putri Pariwisata Venezuela 2013, Genesis Carmona (22), tertembak di kepala saat demonstrasi di Kota Valencia, Venezuela, Selasa (18/2).

Putri pariwisata sekaligus mahasiswi tersebut meninggal pada Rabu (19/2) siang akibat luka fatal di bagian kepalanya. Kematian Carmona adalah peristiwa fatal kelima selama terjadinya kekacauan politik di Venezuela.

Seperti yang dikutip International Business Times dari Reuters pada Rabu, muncul sebuah foto yang menunjukkan Carmona yang sedang dilarikan ke Centro Medico Guerra Mendez dengan menggunakan motor. Di rumah sakit tersebut, Carmona sempat dioperasi dan dirawat secara intensif sebelum mengembuskan nafas terakhirnya.

“Berapa lama lagi kita harus hidup seperti ini? Berapa lama lagi kita bisa bertahan menghadapi tekanan ini, dengan mereka yang membunuh kita?” ujar seorang keluarga Carmona yang tidak ingin namanya disebutkan. “Dia hanya perlu satu semester lagi untuk lulus.”

Leopoldo Lopez Menyerahkan Diri

Demonstrasi pada Selasa lalu merupakan bagian dari aksi protes selama tiga minggu yang ditujukan pada Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Leopoldo Lopez.

Sejak awal demonstrasi pada tiga minggu lalu tersebut, tiga orang dinyatakan tewas tertembak di Caracas dan seorang lainnya menjadi korban tabrak lari saat terjadi demonstrasi di Carupano.

Ribuan pendukung Lopez turun ke jalan dengan mengenakan pakaian berwarna putih di Plaza Brion pada Selasa.

Lopez, yang saat itu juga mengenakan pakaian berwarna putih dan menyampirkan bendera Venezuela, tiba-tiba muncul di keramaian, memanjat patung pahlawan kemerdekaan Kuba, Jose Marti.

Setelah menyampaikan pesan singkat bagi pendukungnya, ia menyerahkan diri pada Tentara Nasional.

“Saya menyerahkan diri di hadapan peradilan yang tidak adil, di hadapan peradilan yang korup,” ujar Lopez.

“Jika penahanan saya dapat membangunkan orang, maka itu akan menjadi hal yang berharga,” ia menambahkan.

Ia berjalan dengan tenang berjalan di bawah pengawalan kendaraan Tentara Nasional, sedangkan para pendukungnya berdesakan di sekitar kendaraan, menghalangi jalan.

Namun sehari setelah penyerahan dirinya, Lopez (melalui video rekaman) dari balik penjara meminta pendukungnya untuk tetap memperjuangkan pemerintahan sosialis.

“Saat ini lebih daripada sebelumnya, tujuan kita adalah keluar dari pemerintahan ini,” Lopez mengatakan dalam sebuah video rekaman yang telah direncanakan untuk ditayangkan jika ia ditahan.

“Keluar dari bencana ini, dan jalan keluar dari kelompok yang telah mencuri masa depan rakyat Venezuela ada di tangan kalian. Mari berjuang. Saya pun akan berjuang,” ucap Lopez dalam rekaman tersebut.

Lopez tengah menunggu tuduhan apa yang akan ia hadapi karena telah menggagas demonstrasi yang mengakibatkan enam orang tewas dan lebih dari seratus orang terluka selama seminggu terahir.

Pemerintahan Presiden Nicolas Maduro menuntut Lopez karena mencoba memicu kudeta di negara Amerika Selatan tersebut. Pihak berwenang mengatakan bahwa Lopez bisa dikenai tuduhan pembunuhan dan menyebabkan luka berat.

Oropeza, profesor ilmu politik di Simon Bolivar University mengatakan, “Mereka mungkin akan menahannya selama beberapa hari. Jika mereka segera melepaskannya, ini akan menjadi tanda kelemahan.”

“Namun jika mereka menahannya dalam waktu lama, hal itu akan semakin menyulut aksi protes dan pemerintah akan berada di bawah tekanan dunia internasional,” Oropeza menambahkan. (afp.com/ibtimes.com/nydailynews.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home