Loading...
MEDIA
Penulis: Melki Pangaribuan 14:26 WIB | Kamis, 09 Januari 2020

PWI Beri Anugerah Kebudayaan Pemimpin Daerah

Sejumlah pemimpin daerah berfoto dalam acara pemberian penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Rabu (8/1/2020). (Foto: Antara/HO-Humas PWI)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) memberikan penghargaan Anugerah Kebudayaan kepada para pemimpin daerah sebagai bentuk dorongan agar dapat membangun wilayah dengan berbasis budaya sehingga kemajuan ekonomi dan budaya suati wilayah dapat berjalan beriringan.

"Juri bekerja sangat keras dalam memIlih para pemenang dan juri itu sendiri sangat kredibel terdiri dari wartawan dan akademisi, daerah yang mengirimkan proposalnya datang dari 16 provinsi,” kata Ketua PWI Pusat Attal S Depari dalam sambutannya di Kantor PWI Pusat Jakarta, Rabu (8/1).

Penyambutan yang dimulai dengan sesi foto bersama itu dilakukan oleh Ketua PWI Pusat Atal S Depari, Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi, Ketua Panitia Hari Pers Nasional 2020, Auri Jaya serta Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI Yusuf Susilo Hartono.

Dalam sambutannya Ketua PWI Pusat mengatakan penghargaan Anugerah Kebudayaan itu diberikan kepada pemimpin daerah terpilih melalui seleksi ketat.

Sebanyak 30 bupati atau wali kota dari 16 provinsi mengirimkan proposal presentasi mereka. Namun hanya 10 daerah yang terpilih oleh para dewan juri yang berasal dari berbagai kalangan.

Melalui penghargaan itu, PWI berharap para kepala daerah bisa membangun wilayah dengan berbasis budaya, sehingga kemajuan bangsa dan negara dalam hal ekonomi dan budaya bisa berjalan beriringan.

“Bonus demografi 2045 yang dihadapi Indonesia bisa menjadi keuntungan bagi negara jika para bupati dan wali kotanya mengedepankan budaya sebagai acuan pembangunan. Di tangan bapak ibu, masa depan keberhasilan bonus demografi Indonesia berada,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pers Hendry Ch Bangun mengatakan Dewan Pers juga sangat mendukung penghargaan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat bagi para bupati atau walikota yang dianggap mengedepankan budaya sebagai unsur pembangunan wilayah.

Dengan adanya pembangunan kota yang berbasis budaya, hal itu menunjukkan bahwa Indonesia tidak krisis budaya.

“Ini penghargaan yang tulus dari dunia pers bagi mereka yang dianggap telah menunjukkan kepada dunia luar bahwa kebudayaan masih kompatibel dengan pembangunan,” katanya.

Dia berharap penghargaan semacam itu terus dilanjutkan dengan menjangkau lebih banyak daerah.

“Ini harus dilanjutkan dari tahun ke tahun dengan terus meningkatkan kualitasnya,” ujarnya lebih lanjut.

Sementara itu, salah satu kepala daerah yang diandalkan akan menerima penghargaan, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Kota Ambon masuk nominasi penerima penghargaan dari PWI Pusat.

Penghargaan itu, menurutnya, akan menjadi bukti bahwa pembangunan wilayah Kota Ambon selama ini telah berada di jalur yang tepat melalui penghargaan yang diberikan oleh insan pers tertua di Indonesia itu.

“Ini merupakan kehormatan besar bukan untuk saya tapi untuk rakyat kota Ambon. Saya bersyukur rakyat kota Ambon tidak salah menentukan arah pembangunan kotanya," katanya. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home