Rapid Test GAD65 Alat Pendeteksi Dini Dibetes Melitus UB Siap Dipasarkan
MALANG, SATUHARAPAN.COM - Alat deteksi dini diabetes mellitus Biosains Universitas Brawijaya, Rapid Test GAD65, siap dipasarkan ke masyarakat. Launching Rapid Test GAD65 tersebut dilaksanakan bersamaan dengan acara Forum Riset Life Science Nasional (FRLN), yang diselenggarakan oleh PT Bio Farma (Persero) bersinergi dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Kesehatan RI, Kamis (26/9).
Proses pemasaran produk yang bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero) tersebut, telah mendapatkan Sertifikat Produksi Alat Kesehatan No FK.01.02/VI/612/2017 serta Nomor Izin Edar Alat Kesehatan AKD 20101910808 dari Kementerian Kesehatan RI.
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Prof Dr Ismunandar Ph D mengatakan, Indonesia saat ini masih bergantung pada produk impor. Hal ini tentunya sangat mengganggu devisa nasional.
"Ketergantungan bahan baku obat utamanya masih sekitar 95 persen. Angka ini tidak bergeser dari tahun ke tahun," katanya.
Dia menambahkan dengan diluncurkannya Rapid Tes GAD65, harapannya bisa mengurangi kemandirian Indonesia terhadap produk impor.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Prof Dr Aulanni'am drh DES mengungkapkan rasa syukurnya atas dirilisnya Rapid Tes GAD65 ke masyarakat.
Menurutnya, Rapid Tes GAD65 merupakan produk pertama Indonesia untuk medical devices yang dimotori oleh UB.
"Saat ini kita sudah menerima Purchase Order (PO). Di samping itu kita juga ditarget untuk bisa memproduksi 800.000 kit setiap bulannya,” katanya.
Untuk membantu mencapai target yang ditentukan, tim Biosains sudah meminta kepada Rektor UB, menambah pekerja outsourcing terutama pada bagian packaging atau pengemasannya.
"Semoga produk awal ini bisa membanggakan sehingga penderita diabet Indonesia bisa berkurang, karena sudah terdeteksi di awal sehingga bisa diatur pola makan dan gaya hidupnya agar tidak terkenda diabetes. Produk ini bisa mendeteksi hingga 14 tahun ke depan," katanya.
Biosains Rapid Test GAD65 adalah rapid test untuk mendeteksi diabetes mellitus (DM) tipe 1 dan 1,5. Pada kit ini, deteksi dilakukan terhadap keberadaan autoantibodi GAD65, yang merupakan penanda dini kerusakan sel beta pankreas.
Kit ini, mampu mendeteksi awal terjadinya autoimun diabetes, sehingga dapat dilakukan pada bayi dan anak-anak yang memiliki riwayat penderita DM dalam keluarganya.
Kegiatan launching tersebut, juga dihadiri oleh para peneliti Indonesia dari universitas, pemerintah dan industri, khususnya periset dalam bidang vaksin dan life science, yang bertujuan untuk melakukan pengembangan vaksin dan produk life science baru dalam negeri untuk kemandirian riset nasional.
Dalam kegiatan ini, UB juga berpartisipasi dalam kegiatan pameran produk dan uji Biosains Rapid Test GAD65, bagi peserta kegiatan yang berminat. (ub.ac.id)
Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Terjaring OTT KPK
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota ...