Ratusan Migran Berenang dari Maroko ke Wilayah Spanyol di Ceuta
BARCELONA, SATUHARAPAN.COM-Ribuan migran telah mencoba menyeberangi perbatasan dari Maroko ke daerah kantong Spanyol di Ceuta dalam beberapa hari terakhir, termasuk ratusan pemuda yang mencoba berenang melewati pemeriksaan, kata otoritas Spanyol pada Senin (26/8).
Video yang disiarkan di media Spanyol selama akhir pekan menunjukkan polisi Spanyol mencegat para migran di air pada malam hari di tengah kabut tebal tetapi juga di siang bolong, berjuang untuk memisahkan para pendatang baru dari kerumunan pengunjung pantai.
Cristina Pérez, perwakilan pemerintah Spanyol di Ceuta mengatakan kepada wartawan pada hari Senin (26/8) bahwa sejak 22 Agustus rata-rata 700 orang telah mencoba menerobos perbatasan setiap hari, dengan puncaknya 1.500 upaya pada hari Minggu (25/8).
Pérez tidak mengungkapkan berapa banyak yang berhasil mencapai Ceuta tetapi Pérez menjelaskan bahwa mengikuti hukum Spanyol yang mengizinkan "penolakan perbatasan", pihak berwenang memulangkan antara 150 dan 200 orang ke Maroko setiap hari. Dia berterima kasih kepada pihak berwenang Maroko atas "kerja sama yang setia" mereka.
Ceuta dan Melilla — dua wilayah kecil Spanyol di Afrika Utara yang berbatasan dengan Mediterania — telah lama menjadi sasaran para migran dan pengungsi yang mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Banyak yang mencoba memanjat pagar kawat berduri yang mengelilingi kota-kota otonom atau mencapai daerah kantong melalui laut.
Karena geografi, Spanyol sangat bergantung pada niat baik Maroko untuk mengendalikan perbatasan tersebut dan mencegah masuknya migran. Pada tahun 2021, menyusul pertikaian diplomatik antara kedua negara, ribuan orang, termasuk banyak anak-anak Maroko yang tidak didampingi orang dewasa, membanjiri Ceuta dalam hitungan hari sehingga membuat otoritas Spanyol kewalahan.
Sementara Spanyol dan Maroko telah menormalisasi hubungan mereka dan telah bekerja sama untuk mengatasi migrasi ilegal, otoritas di Ceuta mengatakan mereka kembali mendapat tekanan tahun ini. Ada 1.622 migran yang tiba di Ceuta dari Januari hingga pertengahan Agustus dibandingkan dengan hanya 620 pada periode yang sama tahun lalu, menurut statistik yang dirilis oleh kementerian dalam negeri Spanyol.
Pada bulan Februari, penduduk kota Belyounech di Maroko mencoba berenang ke Ceuta setelah pemerintah Maroko mulai merobohkan rumah-rumah tepi pantai yang tidak berizin untuk memberi jalan bagi pembangunan baru.
Sementara jumlah migran yang mencapai Ceuta hanya mewakili sebagian kecil dari lebih dari 31.000 kedatangan ilegal ke Spanyol tahun ini, Pérez mengatakan wilayah seluas 18,5 kilometer persegi (7,14 mil persegi) itu berada di bawah "tekanan migrasi yang ekstrem." (AP)
Editor : Sabar Subekti
Penasihat Senior Presiden Korsel Mengundurkan Diri Masal
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Para penasihat senior Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, termasuk kepala...