Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 22:24 WIB | Rabu, 04 Mei 2016

Realisasi Investasi Triwulan I 2016 Ditopang Sektor Industri

Kepala BKM, Franky Sibarani. (Foto: Dok. satuharapan.com/Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, mengatakan geliat investasi sektor industri merupakan salah satu motor yang mendorong pertumbuhan realisasi investasi triwulan pertama tahun 2016.

“Lima sektor teratas realisasi investasi adalah bagian dari sektor industri dengan kontribusi realisasi investasi mencapai Rp 85,9 triliun atau mencapai 58,6 persen dari total realisasi investasi,” katanya dalam keterangan resmi kepada media, hari Rabu (4/5).

Menurutnya, dominasi sektor industri tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk menarik minat investasi berkualitas yang memberikan nilai lebih bagi sumber daya alam maupun meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia Indonesia.

Franky menyampaikan bahwa sebagian sektor industri yang berada di daftar teratas adalah sektor padat karya.

“Salah satunya adalah industri makanan yang menyumbang realisasi investasi Rp 15,4 triliun atau setara dengan 10,5 persen,” ujarnya.

Lima sektor industri lainnya selain industri makanan yang menduduki investasi di sektor industri adalah industri kertas barang dari kertas dan percetakan dengan nilai investasi Rp 27,5 triliun setara dengan 18,7 persen, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi sebesar Rp 19 triliun (13 persen), industri alat angkutan dan transportasi lainnya sebesar Rp 12,2 triliun (8,3 persen) dan industri logam dasar, barang logam dan elektronik sebesar Rp 11,8 triliun (8,1 persen).

Menurut Franky, industrialisasi sektor investasi tersebut mayoritas berasal dari realisasi investasi penanaman modal asing (PMA). Tercatat PMA yang masuk dari lima sektor industri teratas tersebut mencapai US$ 4,8 miliar atau setara dengan Rp 67,3 triliun.

“Kontribusi sektor PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sisanya sebesar Rp 18,6 triliun atau sekitar 21 persen dari total keseluruhan investasi di lima sektor industri tersebut,” jelasnya.

Franky menambahkan bahwa upaya pemerintah untuk mendorong sektor-sektor industri terutama yang masuk dalam sektor prioritas seperti industri padat karya, industri berorientasi ekspor, industri substitusi impor dan industri hilirisasi mineral akan terus diupayakan.

“Dukung terhadap industri padat karya dilakukan secara strategis untuk mendukung penciptaan lapangan kerja, seperti industri makanan, untuk industri hilirisasi mineral juga strategis termasuk terhadap dukungan investasi di bidang usaha smelter,” lanjutnya.

Angka realisasi investasi triwulan pertama (periode Januari-Maret) tahun 2016 tercatat sebesar Rp 146,5 triliun meningkat 17,6 persen dari periode sebelumnya sebesar Rp 124,6 triliun.

Pencapaian realisasi investasi tersebut telah memecahkan rekor tertinggi realisasi investasi di Indonesia, terdiri dari PMDN sebesar Rp 50,4 triliun, naik 18,6 persen dari Rp 42,5 triliun pada periode yang sama tahun 2015, dan PMA sebesar Rp 96,1 triliun, naik 17,1 persen dari Rp 82,1 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home